Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Empat Dawai yang Menggugat

14 Juni 2023   10:54 Diperbarui: 16 Juni 2023   08:40 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang pianis dan pemain muito yang terlatih secara klasik, Charles menggunakan teknik gitar kontemporer untuk memainkan bagian yang sangat cepat dan hampir seperti flamenco. Menguasai alat musiknya selama bertahun-tahun dan berlatih selama berjam-jam, komposisi Charles berkisar dari skor film drama hingga ketenangan yang damai dari sonata piano. Berthoud sendiri adalah fans berat Jaco Pastorius.

"Charles diterima di Sekolah Tinggi Musik Berklee yang bergengsi di Boston, dan ia pun belajar dari musisi-musisi terbaik di dunia. Di sana, dibimbing oleh impresario bass New England, Jim Stinnett, Charles diperkenalkan pada teknik two handed tapping yang kelak akan mendefinisikan sebagian besar musiknya. Sebelum lulus dari Berklee dengan predikat tertinggi, Charles menulis buku instruksional, Two-Handed Tapping, bersama Stinnett. Sekarang, bakatnya sangat diminati sebagai musisi tur dan studio," tulis admin laman pribadi Charles Berthoud.

Berthoud dihujani kritikan dan hate comment tentang kiprahnya sebagai pegiat dan promotor bass. "Itu hanya salah satu dari hal-hal itu, Anda tahu. Pasti ada banyak hal negatif tentang bermain bass sebagai solois. 

Banyak hal yang dikatakan orang di media sosial, tidak akan pernah mereka katakan dalam kehidupan nyata. Itu hanya salah satu kelemahan dari media sosial, tetapi jika apa yang saya lakukan di saluran saya membuat lebih banyak orang tertarik untuk bermain gitar bass, maka itu adalah hal yang sangat bagus," ungkapnya kepada Guitar World.


Video Berthoud yang diberi judul When MUSE only give you 60 seconds to audition di atas mendemonstrasikan keterampilannya memainkan lagu Hysteria dengan bassnya secara orkestratif di mana ia memainkan bassline, vokal dan sisipan arpeggio yang asilnya dimainkan oleh keyboard. Boleh jadi ujaran Beethoven saat menyaksikan permainan gitar Mauro Giuliani, the guitar is a miniature orchestra in itself, bila melihat permainan Berthoud akan berubah redaksi menjadi the bass is a miniature orchestra in itself. 


Di luar skill virtuosif Charles Berthoud dalam memainkan bass, cita rasa humornya juga tidak kalah ciamiknya. Video yang disematkan di atas adalah salah satunya.

Nah, terbuktikan bila bass bukan kelas kedua?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun