Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mendidik dengan Cinta

28 Mei 2023   08:35 Diperbarui: 31 Mei 2023   04:24 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam ungkapan K.H. Maimun Zubair atau biasa dipanggil Mbah Moen, mendidik dengan cinta itu terlukis melalui kata-kata: "Menjadi guru tidak usah memiliki niat untuk membuat pintar murid melainkan niatkan untuk mendidik dan menyampaikan ilmu. Dalam nasehat itu menyiratkan doa guru merupakan hal yang harus dilakukan dalam mendidik murid-muridnya. Sehingga murid-murid yang didik dapat menjadi lebih baik dan mendapat hidayah-Nya."

Kecintaan pendidik kepada peserta didiknya secara resiprokal terilustrasikan dengan indah dalam sikap Abdus Salam, peraih Nobel Muslim pertama kepada guru matematikanya di India, Anilendra Ganguly. "Ganguly dalam keadaan lemah dan bahkan tidak dapat duduk dan menyapanya ketika Dr. Salam mengunjunginya di rumahnya. Dr. Salam mengambil medali Nobelnya dan berkata bahwa 'Pak, medali ini adalah hasil dari pengajaran dan kecintaan Anda pada matematika yang Anda tanamkan pada saya.' Dia kemudian mengalungkan medali tersebut ke leher gurunya dan berkata, 'Ini adalah hadiah Anda, Pak. Bukan milik saya,'" tulis Scientia. 

Mengokohkan Kembali Komitmen Sekolah

Meski sekolah pernah digugat oleh Ivan Illich dengan Deschooling Society-nya, bahkan baru-baru ini bagaimana pandemi Covid-19 mendisrupsinya, bagaimanapun ia legenda dalam dunia pendidikan. Sekolah memang tidak menarik bagi anak-anak super cerdas, mereka malah menyelesaikan sekolah dengan cara melompatinya. Atau sebaliknya, sekolah teramat menakutkan bagi anak-anak yang tidak akademik secara formalistik, makanya mereka cenderung tidak betah bersekolah. Namun, bagi umumnya anak-anak, sekolah sangat strategis untuk membentuk karakter, melatih kerja sama dan yang tidak kalah pentingnya mengasah kepekaan sosial.

Mengakhiri Bulan Pendidikan dengan sebuah refleksi tentang bagaimana mengokohkan kembali komitmen sekolah di atas jalan pendidikan merupakan salah satu cara terbaik.

Jayalah pendidikan Indonesia!    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun