Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Menelisik Arti Arus Balik

23 April 2023   11:27 Diperbarui: 23 April 2023   12:39 1699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orchestral Suite No. 2 in B minor merujuk pada genre musik klasik yang disebut Orchestral Suite atau Overture Suite. Karya ini termasuk dalam suite kedua yang ditulis oleh Bach. "B minor" merujuk pada kunci atau skala musik yang digunakan dalam karya tersebut. Karya ini ditulis untuk orkestra dan terdiri dari serangkaian potongan musik yang biasanya terdiri dari Overture, beberapa jenis tarian, dan potongan-potongan lainnya. Karya ini sering dipentaskan dalam konser-konser musik klasik dan masih menjadi populer hingga saat ini. Mengingat saya awam dalam penamaan komposisi musik klasik yang berkaidah, maka saya harus berjuang keras mencari rujukan untuk bisa membacanya. 

Menurut laman Bach.org  Suite Orkestra dalam B minor ini digubah untuk alat musik gesek, continuo, dan flute solo yang terdiri dari delapan gerakan, yaitu: Overture, Rondeau, Sarabande, Bourree I & II, Polonaise and Double, Minuet dan Badinerie. "Badinerie adalah gerakan favorit dalam suite ini, mungkin karena gerakan ini begitu hidup, mungkin karena sangat menyenangkan untuk menyaksikan pemain flute memainkan karya ini. Akhirnya, Bach benar-benar menampilkan flute solo. Ya, tentu saja, kita mendengar seruling solo dalam dobel, tetapi ini sama sekali berbeda dalam karakternya. Enerjik... ceria... virtuosif... gerakan abadi... sangat menyenangkan. Badinerie adalah gerakan tarian yang relatif langka, dan sejauh ini merupakan contoh paling terkenal dari genre ini. Gerakan ini jarang muncul di luar suite abad ke-18, dan umumnya didefinisikan hanya sebagai 'karya dansa dengan karakter jenaka' bila mengacu Kamus Ringkas Musik Harvard," papar Bach.org. Berbeda dengan yang dikemukakan Bach.org, Ann Jaeger di laman Redlands Symphony, menyebutkan bahwa jumlah gerakan dalam Orchestral Suite No. 2 in B minor, BWV 1067 ada tujuh alih-alih delapan. 

Adalah Badinerie yang saya sebut sebagai candaan (tambakan, musikal) seorang Bach. Serg Childed dalam Badinerie: origins of Bach's famous flute suite menyebut Badinerie---gerakan terakhir dari Orchestral Suite No. 2 dalam B minor karya Bach---sebagai salah satu karya musik barok yang paling terkenal. "Memang, melodi flutenya yang memukau dan menarik telah menjadi bagian penting dalam iklan dan soundtrack film. Karya ini juga dianggap sebagai semacam ujian virtuositas bagi para pemain flute karena kecepatan dan tingkat kesulitan dalam memainkannya," tulisnya. "Dipercaya bahwa Bach menyelesaikan suite ini pada tahun 1739 dengan tujuan untuk menggunakan karya ini untuk konser regulernya dengan Collegium Musicum di kedai kopi di Leipzig."

Badinerie, Sebuah Candaan yang Serius

Candaan yang serius, sebuah ungkapan oksomoronik terpaksa saya gunakan karena memang begitulah keadaannya. Bagi kaliber Bach, 'candaanya' saja seserius itu. Hehehe

Menurut kamus, Badinerie adalah nama yang diberikan pada abad ke-18 untuk jenis musik dengan gerakan cepat dan ringan dalam sebuah suite. Sementara secara bahasa, istilah Prancis badinerie yang berarti bercanda, kesembronoan, olok-olok dari kata badin yang berarti 'main-main'. Istilah ini, menurut Serg Childed, relatif jarang digunakan dalam musik klasik, karena preferensi yang sangat lekat dengan kata scherzo dalam bahasa Italia---yang berarti 'lelucon'---di antara para komposer.

Kerumitan dan kecanggihan teknik yang dituntut dalam memainkan Badinerie, saya nikmati dalam permainan Embre Sabuncuoglu di kanal YouTube-nya Los Angeles Guitar Academy. Hemat saya, rendisi Emre ini merupakan versi terbaik yang bisa dimainkan melalui sebuah gitar klasik. Ketakjuban ini membawa pikiran saya 'mudik': Betapa menakjubkan rangkaian ciptaan Tuhan ini!            

Peter Harrow, dalam Bach the Humorist menambah informasi berkenaan dengan sisi jenaka dari Bach:

"Penemuan baru-baru ini dari adendum Variasi Goldberg, BWV 1087, berjudul Fourteen Canons, mengungkapkan lagi sisi Bach yang paling teknis dan secara kebetulan lucu.

Sekilas orang tidak akan melihat sesuatu yang lucu dalam musik yang sebenarnya dari kanon-kanon ini. Humornya sangat halus dan intelektual---sebuah lelucon bagi para pemain alat musik. Kanon-kanon ini ditulis dalam notasi yang penuh teka-teki, sebuah sumber kesenangan yang umum bagi para komponis pada zaman Bach karena hanya menetapkan Proposta, atau suara utama kanon, dan membiarkan penyelesaiannya terbuka bagi para pengejarnya, yang harus menemukan kesesuaian melodi dengan melodi itu sendiri berdasarkan tulisan di awal kanon."

Nah, percayakan bila candaannya Bach itu serius?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun