Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Skeuomorph

10 April 2023   09:15 Diperbarui: 10 April 2023   09:17 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Skeuomorph dari https://www.researchgate.net

Apakah skeuomorph membuktikan ketidakmampuan kita untuk lepas sepenuhnya dari apa yang terjadi sebelumnya?

Kita tidak salah dalam memaknai skeuomorph seperti itu. Skeuomorph sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya seringkali mempertahankan unsur-unsur dari masa lalu yang tidak lagi diperlukan dalam objek atau bentuk yang baru, karena unsur-unsur tersebut dikenal dan familiar bagi pengguna. Hal ini dapat dianggap sebagai bentuk ketidakmampuan manusia untuk lepas sepenuhnya dari sejarah atau dari apa yang terjadi sebelumnya.

Namun, kita juga dapat melihat skeuomorph sebagai cara bagi manusia untuk menjaga kontinuitas dalam pengalaman dan pemahaman kita tentang dunia. Skeuomorph dapat memberi pengguna rasa kenyamanan dan familiaritas dengan teknologi baru dengan mempertahankan fitur-fitur dari masa lalu yang dikenal dan familiar. Skeuomorph juga dapat mempertahankan nilai-nilai dan makna budaya tertentu yang terkait dengan objek atau bentuk yang lebih tua.

Jadi, sementara skeuomorph memang dapat dianggap sebagai bentuk ketidakmampuan untuk lepas sepenuhnya dari sejarah atau dari apa yang terjadi sebelumnya, kita juga harus mempertimbangkan nilai dan manfaatnya dalam menjaga kontinuitas dan mempertahankan nilai-nilai budaya tertentu.

Tidak ada yang baru di bawah matahari

There is nothing new under the sun, begitu ungkapan yang sering dinisbahkan kepada Shakespeare. Padahal menurut Annette McBryde dalam 'Nothing New Under The Sun', Meaning & Context, kata-kata legendaris tersebut merupakan kutipan dari Kitab Pengkhotbah dalam Perjanjian Lama. "Apa pun yang mungkin Anda temui, betapapun baru atau revolusionernya bagi Anda, Anda dapat yakin bahwa itu bukan hal baru," kutip McBryde.

Ungkapan 'tidak ada yang baru di bawah matahari' dapat mencerminkan ide bahwa ide-ide baru sering kali terinspirasi atau bergantung pada ide-ide yang sudah ada sebelumnya. Skeuomorph juga bisa dianggap sebagai contoh dari ide ini, karena konsep desain ini meniru fitur-fitur dari objek atau bentuk yang sudah ada sebelumnya.

"Namun, perlu dicatat bahwa meskipun skeuomorph dapat meminjam fitur-fitur dari masa lalu, itu tidak berarti bahwa tidak ada inovasi atau kemajuan teknologi yang terjadi. Meskipun desain dapat meniru bentuk atau fitur dari masa lalu, teknologi yang digunakan dalam objek atau bentuk tersebut mungkin sangat berbeda atau jauh lebih maju dari teknologi yang digunakan pada objek atau bentuk yang lebih tua," bela AI saat saya ajak diskusi.

"Dalam hal ini, ungkapan 'tidak ada yang baru di bawah matahari' dapat sedikit kurang relevan, karena meskipun banyak konsep desain baru dapat terinspirasi dari ide yang sudah ada sebelumnya, hal tersebut tidak berarti bahwa tidak ada kemajuan atau inovasi yang terjadi dalam teknologi dan desain," desaknya agak sedikit bersikukuh membela keunggulan inovasi.

Saya merasa agak cukup kuat untuk mendesak si AI. Saya kutipkan perkataan Godfrey Harold Hardy di hadapan Royal Society dalam film The Man Who Knew Infinity bahwa dalam pandangannya, persamaan matematika mungkin tidak diciptakan, melainkan ditemukan oleh manusia. Oleh karena itu, menurut Hardy, tugas matematikawan sebenarnya adalah menemukan persamaan-persamaan ini, bukan menciptakannya. Inspirasi kata-kata Hardy sendiri sebenarnya berasal dari pernyataan seorang murid sekaligus rekan ilmiahnya, Srinivasa Ramanujan.

Seharusnya kita bersyukur sebagai manusia, karena kitalah---yang meskipun persamaan matematika mungkin sudah ada dalam bentuk potensial---proses penciptaan persamaan matematika sendiri tetap membutuhkan kecerdasan manusia untuk menemukannya. Meskipun komputer dapat membantu dalam proses ini, kecerdasan manusia tetap menjadi faktor kunci dalam menemukan dan memahami persamaan matematika. "Selain itu, meskipun persamaan matematika mungkin sudah ada dalam bentuk potensial, aplikasi dan penerapannya dalam berbagai bidang ilmu dan teknologi masih sangat penting dan memerlukan kreativitas manusia dalam menemukan solusi dan penggunaan yang optimal. Jadi, sementara pandangan Hardy memberikan wawasan yang menarik tentang sifat persamaan matematika, proses penciptaan dan penerapan persamaan matematika masih memerlukan peran penting dari kecerdasan manusia," tambah si AI mengamini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun