Dari pipit yang lainnya, Fatimah, saya belajar untuk menjalani rasa malu atas ketangguhan dan kefasihannya dalam mematahkan argumentasi Umar. Dan bukan itu saja, ia memiliki keberanian luar biasa menyuruh Umar bersuci saat akan menyentuh lembaran bertuliskan ayat-ayat permulaan Surah Thaha. Pipit ini telah membuat Umar tekuk lutut di depan singgasana Rasulullah saw.. Â Â
Tergoda untuk sedikit sembarangan dalam mengaitkan senyumnya sang pipit saat dilepaskan Umar untuk terbang bebas---dan senyumnya Umar setelah dibebaskan oleh Allah dari hisab atas ridha-Nya Allah demi melihat senyumnya pipit yang pernah ia lepaskan---berupa sebuah tanya: mungkinkah peristiwa ini diabadikan menjadi sebutan pengindah senyuman bernama lesung pipit?
Semoga kesembarangan saya di ujung tulisan ini bisa mengundang senyum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H