Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Lesung Pipit

16 April 2022   11:06 Diperbarui: 12 April 2023   06:27 1725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apa yang telah Allah perbuat kepadamu?"

Umar menjawab: "Allah telah mengampuniku dan memaafkanku."

"Mengapa Allah mengampuni dan memaafkanmu? Apakah karena kedermawananmu? Karena sifat adilmu? Karena sifat zuhudmu?" tanya mereka.

Umar menjawab: "[Tidak]. Ketika kalian telah meletakkanku di dalam kuburan, kemudian menutupiku dengan tanah, dan meninggalkanku sendirian, datanglah dua malaikat yang menakutkan. Akalku melayang dan tulang-tulangku bergemetar keras karena saking takutnya diriku dengan mereka berdua. Kemudian dua malaikat itu memegangku dan mendudukkanku. Ketika mereka ingin menanyaiku, terdengarlah seruan suara tanpa rupa, "Kalian berdua! Pergilah! Tinggalkanlah hamba-Ku dan jangan menakut- nakutinya karena Aku telah mengasihinya dan memaafkannya, karena hamba-Ku telah mengasihi burung kecil saat masih hidup di dunia. Oleh karena itu, Aku mengasihinya di akhirat." (Al-Usfury, Burung Pipit, terjemah Bahasa Indonesia oleh Muhammad Ihsan bin Nuruddin Zuhri, Hal. 3-4)

Umar Berutang Dua Kebaikan kepada Pipit

Tentu kita sangat akrab dengan kisah masuknya Singa Arabia ini masuk ke dalam pangkuan Islam. Adalah Fatimah binti Khattab adik sekaligus wanita yang meluluhkan kerasnya hati Umar bin al-Khattab. Saat Umar tengah mencari untuk mencelakai Rasulullah saw, ia singgah di rumah sang adik untuk mengkofirmasi keislaman Fatimah yang telah mencoreng reputasi penolakan dirinya atas dakwa kenabian Muhammad saw..

Betapa murkanya Umar saat Fatimah, dengan lugas membenarkannya. Tak pelak sebuah tamparan keras mendarat di wajah Fatimah. Darah mengucur deras dari hidungnya. Tapi Fatimah bergeming. Ia sekokoh Umar dalam hal ini. Keadaan pun berbalik. Umar melembut demi melihat wajah adiknya bermerahkan darah yang disebabkan tamparannya. Lanjutan dari episode keislaman Umar ini sudah kita ketahui bersama. Inilah utang kebaikan pertama Umar kepada sang Pipit, Fatimah binti al-Khattab.    

Fatimah, muslimah dari kalangan pengikut yang awal Islam, tak ubahnya seekor pipit di hadapan Umar, sang elang Arabia. Akan tetapi sejarah mencatat, Umar masuk ke dalam pangkuan Islam melalui Fatimah. Satu dari sekian doa strategis Rasulullah saw terkabul dalam wujud Umar bin al-Khattab melalui adiknya, Fatimah binti al-Khattab.

Adapun untuk utang kebaikan kedua Umar kepada pipit tidak perlu saya sampaikan lagi. Adalah Al-'Usfury sendiri yang telah menghikayatkannya sebagaimana saya kutip sebelum ini.

Burung Pipit dan Saya

Keinginan untuk menyembunyikan kekalahan dari burung-burung yang piawai bermantik semakin menjadi. Bila sebelumnya dengan menemukan kisah burung yang tak bertutur, maka saya berharap luka atas kekalahan oleh burung-burung yang bertutur akan sembuh, ternyata keliru. Seekor pipit yang bahkan tak berkata sepatah kata pun menjadi masyhur dalam hikayat. Ia bahkan menyelamatkan seorang Umar bin al-Khattab.  Saya harus belajar menjadi pecundang yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun