Salah satu jenis hama pada tanaman tembakau adalah ulat grayak (Spodoptera litura).Â
Pada kasus berat, serangan ulat grayak pada tanaman tembakau menyebabkan tanaman mati atau dapat juga menurunkan kualitas (grade) dari daun tembakau yang ditanam.
Ulat grayak memakan helai-helai daun tembakau dan menyisakan tulang-tulang daunnya saja.
Kita ketahui, bahwa daun tembakau salah satunya dimanfaatkan untuk bahan baku cerutu, sehingga diperlukan pemeliharaan khusus untuk mendapatkan kualitas terbaik.
Serangan ulat grayak menjadi suatu ancaman serius bagi keberlangsungan usaha tani tembakau baik skala petani maupun perusahaan perkebunan.
Selama ini pengendalian dilakukan dengan cara pengaplikasian pestisida kimia yang berdampak buruk pada kesehatan petani dari residu yang dihasilkan dan tingkat resistensi hama.
Selain itu pestisida kimia juga berdampak negatif pada kualitas daun tembakau itu sendiri.
Perlu ada pengendalian yang bijak dan ramah lingkungan untuk mengendalikan serangan ulat grayak pada tanaman tembakau.
1. Cari Ulat Cari Telur (CUCT)
Pengendalian dengan cara cari ulat cari telur (CUCT) merupakan cara yang paling sederhana yang dapat dilakukan, namun perlu kejelian yang tinggi.