Mohon tunggu...
Dodik Suprayogi
Dodik Suprayogi Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Independen

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dialog : Ribut-Ribut Asap Pembakaran Jerami

10 Oktober 2023   05:26 Diperbarui: 10 Oktober 2023   05:39 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tumpukan jerami. ((PIXABAY/OLIVER_NGUYEN) By Agri.Kompas.com

Budi PPL : “Tadi saya lihat Pak Marno bakar jerami, padahal sebulan lalu udah saya kasih tau untuk tidak membakar jerami padi. Kenapa masih dilakukan?”.

Marno : “Ya maaf pak, biar cepet dan ringkas gitu. Bulan depankan udah musim tanam”.

Jono : “Loalah jeraminya Pak Marno dibakar ya, punya saja sudah saya tumpuk buat kompos nanti pak”.

Kadi : “Sama Pak Jono, punya saja juga sudah, saya kasih tambahan trichoderma biar makin subur”.

Budi PPL : “Nah, betul itu pak Jono dan Pak Kadi bisa dibuat contoh bagi petani lainnya”.

Di Gubuk Tepi Sawah

Ulin : “Assalamu’alaikum”

Semua : “Waalaikumsala, Ooo Mak Ulin. Gimana Mak Ulin “?

Ulin : “Saya mau tanya,  tadi denger rame-rame soal jerami dibuat kompos, tujuannya apa ya?”

Budi PPL : “Ooo... silahkan duduk dulu Mak Ulin”

Sugeng  : “Tuh Pak Marno, Mak Ulin saja mau belajar, masak kalah sama yang lebih tua”.

Budi PPL : “ Sudah Pak Sugeng, Jangan buat panas Pak Marno terus. Saya jelasin ya tujuan dan cara buat kompos jerami padi gimana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun