Asap pekat terbang membumbung tinggi, hasil pembakaran jerami di sawah Pak Marno.
Sugeng : “Lo..lo..looo Pak Marno, kok jerami padinya dibakar. Padahal udah dikasih tau Pak Budi, cara pengolahan limbah pertanian jerami padi yang ramah lingkungan itu bagaimana, kok ya masih saja dibakar”
Marno : “ Haduuuuhhh Pak Sugeng, biar hemat waktu dan cepat selesai ya dibakar saja”
Sugeng : “ Walah, asapnya itu pekat sekali menganggu banyak orang pak, saya laporin Pak Budi nanti lho”
Sambil mempraktikkan mengangkat jerami.
Sugeng : “Padahal ya banyak cara mengolah jerami padi selain di bakar, tumpuk jeraminya lalu buat tusuk sate biar jadi kompos di tengah sawah. Gak usah dibakar. Tumpuk seperti ini lalu tusuk tengahnya pakai bambo, kasih EM4 juga bisa sama trichoderma.
Pak Budi PP Menghampiri Marno dan Sugeng.
Budi PPL : “Pak Marno, Pak Sugeng, kok jeraminya dibakar, kan udah dikasih tau pengolahannya gimana.
Marno terdiam.
Sugeng : “Sudah saya kasih tau Pak Marno tadi Pak Budi, tetapi masih ngeyel katanya biar cepet beres”.
Budi PPL : “Sini.. sini ayo menepi ke gubuk , ada Pak Jono dan Pak Kadi sekalian saya jelaskan ya, pengolahan limbah pertanian jerami padi buat kompos jangan dibakar”.
Kadi : “Ada apa to sebenernya?”.
Budi PPL : “Tadi saya lihat Pak Marno bakar jerami, padahal sebulan lalu udah saya kasih tau untuk tidak membakar jerami padi. Kenapa masih dilakukan?”.
Marno : “Ya maaf pak, biar cepet dan ringkas gitu. Bulan depankan udah musim tanam”.
Jono : “Loalah jeraminya Pak Marno dibakar ya, punya saja sudah saya tumpuk buat kompos nanti pak”.
Kadi : “Sama Pak Jono, punya saja juga sudah, saya kasih tambahan trichoderma biar makin subur”.
Budi PPL : “Nah, betul itu pak Jono dan Pak Kadi bisa dibuat contoh bagi petani lainnya”.
Di Gubuk Tepi Sawah
Ulin : “Assalamu’alaikum”
Semua : “Waalaikumsala, Ooo Mak Ulin. Gimana Mak Ulin “?
Ulin : “Saya mau tanya, tadi denger rame-rame soal jerami dibuat kompos, tujuannya apa ya?”
Budi PPL : “Ooo... silahkan duduk dulu Mak Ulin”
Sugeng : “Tuh Pak Marno, Mak Ulin saja mau belajar, masak kalah sama yang lebih tua”.
Budi PPL : “ Sudah Pak Sugeng, Jangan buat panas Pak Marno terus. Saya jelasin ya tujuan dan cara buat kompos jerami padi gimana.
Tujuan pembuatan pupuk kompos dari jerami itu sangat bagus buat tanah, selain mengandung bahan-bahan organik yang dapat menyuburkan tanah, hara-hara yang terangkut oleh jerami pada saat panen dapat dikembalikan lagi ke lahan sawah.
Sehingga diharapkan dapat mengurangi penggunaan pupuk buatan meskipun masih perlu penambahan pupuk buatan”.
Kadi : “Paling gak mengurangi penggunaan pupuk kimia kan ya Pak Budi?”
Budi PPL : “Benar sekali pak Budi, dengan membakar jerami justru akan menghancurkan sebagian bahan organiknya. Pengolahan jerami membutuhkan tenaga, waktu, dan pekerjaan tambahan yang banyak, sehingga perlu dicari cara lain agar jerami tersebut dapat dimanfaatkan oleh para petani. Salah satu alternatif yaitu dengan pembuatan kompos”
Ulin : “Lalu gimana itu pak caranya?”
Pak Budi PPL Semakin Semangat Memberi Penjelasan.
Budi PPL : “Pada prinsipnya semua limbah organik dapat dijadikan kompos. Batang kayu, bambu, ranting-ranting pohon, atau tulang juga termasuk bahan organik tetapi sebaiknya tidak ikut dikomposkan dengan jerami. Limbah-limbah ini termasuk limbah organik keras.
Meskinpun dapat juga dibuat kompos, namun bahan-bahan ini memerlukan waktu yang lama untuk terurai. Pembuatan pupuk jerami hanya mempergunakan teknologi fermentasi. Selama masa fermentasi akan terjadi proses pelapukan dan penguraian jerami menjadi kompos.
Selama waktu fermentasi ini akan terjadi perubahan fisik dan kimiawi jerami. Yang disampaikan Pak Kadi tadi benar tumpuk saja jeraminya lalu tusuk pakai bambu tengahnya biarin terfermentasi tambahin trichoderma bagus nanti. Paling seminggu sebulan jadi”.
Pak Marno : “Trichoderma itu apa pak?”
Budi PPL : “Trichoderma itu jamur penghuni tanah yang dapat diisolasi dari perakaran tanaman lapangan. Trichoderma, sp. disamping sebagai organisme pengurai, dapat pula berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman”.
Pak Marno : “Oooo terima kasih ya Pak Budi, nanti sisanya mau saya jadikan kompos saja jeraminya”.
Sugeng : “Hehehe…Yang benar lo Pak Marno”.
Budi PPL : “ Jangan dibakar lagi ya pak jeraminya, kasihan banyak orang yang sesak nafas karena asap pembakaran jerami, daripada mengganggu orang lain, lebih baik jeraminya dijadikan kompos”.
Semua kembali ke aktivitasnya masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H