Mohon tunggu...
Dodik Suprayogi
Dodik Suprayogi Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Independen

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Efek Beras Mahal, Pemerintah Sarankan Masyarakat Kembali Konsumsi Ubi dan Sagu

5 Oktober 2023   09:15 Diperbarui: 5 Oktober 2023   09:30 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ubi Cilembu rebus cocok untuk sarapan (Dokpri)

"Itu semua enak-enak itu. Ada ubi jalar, ada sorgum, ada sukun, banyak sekali yang bisa menjadi bahan pokok," kata Mendagri saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (3/10/2023) dilansir dari kompas.com. 

Selain itu, dengan mengurangi ketergantungan pada beras, artinya telah menyelamatkan diri dari bahaya penyakit diabetes karena nasi berpotensi menaikkan gula darah.

Ubi Cilembu rebus cocok untuk sarapan (Dokpri)
Ubi Cilembu rebus cocok untuk sarapan (Dokpri)

Diversifikasi Pangan Naikkan Indeks Ketahanan Pangan Nasional

Global Food Savety Indeks (GFSI) menetapkan 4 indikator yang digunakan untuk mengukur indeks ketahanan pangan suatu negara yakni keterjangkauan harga pangan (affordability), ketersediaan pasokan (availability), kualitas nutrisi dan keamanan makanan (quality and safety), serta ketahanan sumber daya alam (natural resources and resilience).

Melalui diversifikasi pangan, mengurangi ketergantungan pada satu jenis bahan pangan pokok, maka kita sudah mampu menaikkan angka ketersediaan pasokan (availability), karena beragamnya jenis bahan pangan pokok yang tersedia di masyarakat tidak bergantung pada nasi saja.

Selama ini, salah satu yang menjadi permasalahan dalam ketahanan pangan Indonesia adalah ketersediaan pasokan yang tidak diimbangi dengan produksi hasil pertanian yang tinggi, contohnya beras.

Al hasil, kebutuhan konsumsi masyarakat tinggi, sedangkan produksi beras rendah, menyebabkan naiknya harga beras, tidak ada opsi lain selain impor beras. Apalagi dampak el nino yang terjadi di sebagian besar wilayah di Indonesia, menyebabkan banyaknya gagal panen padi.

Sehingga, semangat diversifikasi pangan tidak hanya sekadar semangat untuk mencari bahan pangan alternatif saja, melainkan juga untuk menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri. 

Kembali mengkonsumsi ubi, jagung, kentang, sagu, dan singkong seperti yang sudah pernah dicontohkan oleh kakek nenek kita di zaman dulu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun