Dua sub-sistem inilah yang penting membentuk manajemen rantai pasok dalam usaha agribisnis yang efektif dan efisien. Pengelolaan secara berkesinambungan dan berbasis pada akses pasar yang memperpendek alur pendistribusian hingga ke end user, memiliki kelebihan, petani mendapatkan harga yang layak tidak terkena potongan-potongan karena melalui banyak tangan, sekaligus bagi pembeli (buyer) mendapatkan produk yang fresh dan harga yang real tidak manipulatif.
Atas dasar tujuan inilah, mengapa kemitraan usaha agribisnis sangat perlu dilakukan terutama dalam usaha agribisnis pertanian.
Pentingnya Kemitraan Usaha AgribisnisÂ
Modal dalam pelaksanaan kemitraan usaha agribisnis adalah kepercayaan. Kepercayaan sebagai pondasi antara para pihak yang bekerja sama dapat tumbuh dan berkembang bersama mencapai kesejahteraan yang berkesinambungan.
Praktik kemitraan dalam usaha agribisnis memiliki banyak skema dari yang paling sederhana antara dua pelaku usaha hingga yang paling kompleks melibatkan sistem diantara banyak pelaku usaha.
Praktik kemitraan usaha agribisnis atau dewasa ini sering disebut sebagai korporasi usaha agribisnis penting dilakukan sebagai jawaban atas semakin kompleksnya kebutuhan yang dibutuhkan oleh masyarakat (konsumen).Â
Kemitraan agribisnis memberikan ruang-ruang untuk melakukan usaha agribisnis secara spesifik dan lebih efisien. Menggolongankan kebutuhan masyarakat dan berusaha memenuhinya secara seefisien mungkin.
Oleh sebab itu, perlu adanya kolabotasi banyak pihak dan pengorganisasian yang baik.
Praktik-Praktik Kemitraan Usaha Agribisnis
Pihak-pihak yang terlibat dalam kemitraan usaha agribisnis dapat digolongkan berdasarkan tujuannya baik antara petani dan perusahaan besar, antara petani, koperasi dan perusahaan besar, petani dan koperasi, ataupun sistem yang lebih kompleks antara petani, penyedia sarana produksi pertanian, lembaga jasa pertanian, lembaga keuangan, hingga perusahaan besar sebagai pembeli utama (standby buyer).
Pelaksanaan kemitraan usaha agribisnis dalam praktiknya memiliki banyak skema yang semuanya memiliki karakteristiknya masing-masing disesuaikan atas kesepakatan para pihak. Namun, pola kemitraan usaha agribisnis yang sering dilakukan yaitu:
1. Pola Kemitraan Inti Plasma, kemitraan ini melibatkan hubungan antara petani atau poktan sebagai kelompok mitra plasma dengan perusahaan mitra inti. Tugas kelompok mitra plasma adalah menyediakan barang yang dibutuhkan oleh perusahaan mitra inti.Â
Perusahaan mitra inti sebagai farm management sekaligus kreditor dan standby buyer memberikan pendampingan secara penuh baik administrasi, agronomi, hingga pengembangan dan penelitian.