"Sekali lagi terimakasih Yog ya hujan--hujan gini kamu datang kemari padahal rumah kamu jauh, maaf merepotkan Yog ya." Ucap beliau meminta maaf dan berterimaksih kepadaku.
Diderasnya air hujan, tubuhku mengginggil. Dingin rasanya tubuhku seakan-akan tulangku dimasukkan kedalam freezer kulkas dan kulitku menjadi pembungkus balok-balok es. Hari semakin malam, sang rembulan-pun yang remang-remang  menjadi teman perjalanan pulang.Â
Menihkmati kerasnya suara halilintar ciptaan Tuhan. Dengan hati yang lega sekali karena telah berhasil menjalankan amanah, meski diri sendiripun tak terhiraukan. Hujanpun serasa kagum denganku. Ia menemaniku sepanjang perjalanan pulang. Akhirnya aku bisa menyelesaikan amanah ini.
Seperti merangkai pionering, tongkat dan tali yang dirangkai kuat membentuk bangunan kokoh, awalnya terasa lemah dan susah menemukan simpul yang kuat, karena konsistensi untuk terus belajar dan menjadi yang terbaik, berdirilah pionering kokoh itu. Sama halnya dengan keberhasilan, didasari oleh niat dan di jalankan oleh usaha yang giat.
Pramuka membentuk karakterku, pantang menyerah dan totalitas dalam menyelesaikan tugas. Pramuka terbukti mampu menciptakan sumber daya manusia yang profesional dan proporsional.
Jombang, 15 Februari 2015, diedit Indramayu, 14 Agustus 2023.
Selamat Hari Pramuka Ke-62.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H