Mohon tunggu...
Dodik Suprayogi
Dodik Suprayogi Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Independen

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pengalaman Interview Kerja: Diminta Nyanyi hingga Nge-MC

8 Agustus 2023   06:00 Diperbarui: 8 Agustus 2023   06:14 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Interview Kerja (Foto : amazonaws.com) 

Salah satu tahapan dalam proses rekrutmen pekerjaan adalah wawancara atau interview. Umumnya interview dilaksanakan beberapa kali seperti interview dengan HRD, interview dengan user hingga interview dengan direksi.

Tujuan dilakukannya interview kerja adalah untuk memberi kesempatan kepada kandidat menjelaskan kemampuan, pengetahuan dan keterampilannya seputar kualifikasi yang sesuai dengan pekerjaan yang ia daftar.

Kandidat akan melakukan tanya jawab dengan pewawancara, sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah ditentukan. Manfaat dilaksanakannya interview bagi pewawancara adalah untuk menggali informasi, menilai kepribadian, rencana kerja dan bagaimana kandidat mengatasi suatu masalah.

Biasanya pertanyaan-pertanyaan tersebut didapatkan dari informasi yang telah ditulis di protofolio atau curriculum vitae yang dikirimkan kandidat. 

Bagi freshgraduate, pertanyaan-pertanyaan klasik seperti kegiatan non-akademik yang pernah diikuti selama di kampus, keaktifan kandidat jika pernah mengikuti organisasi kampus, atau jika pernah ikut kegiatan kesukarelawanan pasti banyak ditanyakan.

Selain itu, kursus pelatihan apa saja yang pernah diikuti selama ini dan seputar penelitian skripsi yang dulu diambil. Menjadi pertimbangan pewawancara untuk menggali informasi seputar keaktifan kandidat di dunia kampus.

Jika kandidat sudah pengalaman kerja, maka pertanyaan yang sering diajukan adalah mengenai pengalaman kerjanya atau jobdesck di pekerjaan sebelumnya.

Sedangkan, pertanyaan yang paling umum sering diajukan adalah seputar keluarga, personal dan motif alasan mengikuti rekrutmen pada perusahaan tersebut.

Interview Diminta Nge-MC

Sesuai dengan pengalaman penulis dulu saat mengikuti proses rekrutmen di salah satu perusahaan plat merah di DKI Jakarta, terkadang pewawancara juga ingin memastikan kemampuan kandidat dengan cara mempraktikannya secara langsung di depan pewawancara untuk lebih meyakinkan.

Penulis pernah diminta mempraktikkannya secara langsung di depan direksi, kemampuan nge-MC nya, setelah direksi melihat penulis pernah mengikuti pelatihan MC dan Protokoler selama di kampus dulu, maklum penulis saat itu freshgraduate, jadi bukan pengalaman kerjanya yang dilirik.

Padahal, posisi yang penulis akan isi adalah dibidang pertanian. Mungkin pewawancara ingin mengetahui kemampuan publick speaking kandidat.

Kemampuan publick speaking memang sangat mendasar sekali, sehingga banyak perusahaan yang membutuhkan kandidat yang cakap dan terampil.

Diminta Nyanyi Di Depan HRD Dan Direksi

Masih dalam satu waktu, penulis juga pernah diminta praktik nyanyi di depan HRD dan Direksi. Dalih mereka adalah biasanya yang suka nge-MC pasti punya suara bagus, dan pasti merdu kalau nyanyi (Padahal ini sama sekali tidak benar bagi penulis).

Karena spontan, saat itu penulis menyanyikan lagu dari Madura yaitu Ole Olang. Lucu juga jika mengingat kejadian itu. Direksi yang mewawancarai ternyata adalah orang Batak dan HRD yang mendampingi ternyata orang Aceh.

Meski terdapat beberapa lirik yang salah, semuanya nampak tenang-tenang saja dan menikmati suara penulis. Karena penulis sendiri juga bukan orang madura hanya kebetulan pernah belajar bahasa madura saat kuliah di Jember dulu, jadi jika ada sepenggal lirik yang salah, mohon maaf.

Kesimpulan

Pentingnya interview dalam proses rekrutmen, maka seorang kandidat harus mempersiapkan diri terlebih dahulu sebelum interview dilaksanakan. 

Apa yang sudah ditulis di dalam portofolio seperti curriculum vitae, harus dipertanggungjawabkan secara penuh dan dikuasi secara mendalam.

Agar saat kandidat diminta mempraktikkan kemampuannya, kandidat sudah sangat siap tidak gugup dan tidak asal-asalan. Karena hal ini akan menjadi penilaian bagi pewawancara.

Satu lagi, penuhi portofolio dengan kegiatan-kegiatan positif yang mememiliki daya jual tinggi bagi rekruter, terutama saat masa-masa di perkuliahan. Imbangi juga dengan prestasi akademik yang bagus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun