Mohon tunggu...
Dodik Suprayogi
Dodik Suprayogi Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Independen

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Ini dalam Sejarah, Dahsyatnya Sapuan Kelud

14 Februari 2023   17:22 Diperbarui: 14 Februari 2023   17:25 1044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Status Facebook Gunung Kelud Meletus Saat Itu (Fb Pribadi)

13 Februari 2014 tengah malam menjelang pergantian hari, gelegar suara gemuruh keras terdengar hingga radius 45 Km dari sumbernya.

Gunung Kelud yang berada di perbatasan Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri meletus dengan dahsyat. Memporak-porandakan apapun yang ada di sekitarnya. Kepanikan, ketakutan dan kecemasan hanya itu yang dapat dirasakan.

Diperkirakan abu vulkanik Gunung Kelud terbang hingga ke Kota Yogyakarta dan Bandung Jawa Barat pada 14 Februari 2014. Letusan yang maha dahsyat bagi gunung yang memiliki ketinggian 1.731 meter di atas permukaan laut.

Ketebalan abu vulkanik di kawasan Jombang mencapai 5-10 cm. Cukup untuk menutup aspal jalanan dan membuat gelap pandangan.

9 tahun usai, hari ini 14 Februari 2023, kembali mengenang, dan tidak berharap peristiswa tersebut terulang.

 

Status Facebook Gunung Kelud Meletus Saat Itu (Fb Pribadi)
Status Facebook Gunung Kelud Meletus Saat Itu (Fb Pribadi)

1. Hujan Abu Dan Kerikil

Dampak paling dahsyat adalah material abu, kerikil dan batu yang dimuntahkan saat Gunung Kelud erupsi mencapai radius 50 Km dari pusat letusan.

Meluluhlantahkan semua bangunan ringkih, menutup jalanan, dan memaksa semua penduduk di sekitarnya untuk meninggalkan rumahnya.

Jarak pandang di Kabupaten Jombang hanya berkisar 1 sampai 3 meter saja. Memaksa semua toko-toko untuk menutup dagangannya. Jalanan yang normalnya ramai, menjadi mati.

Jelas kepanikan sangat terasa, pasalnya Gunung Kelud hanya berselisih 1 jam 35 menit sebelum dinyatakan berstatus AWAS. Waktu yang cukup singkat untuk melakukan sosialisasi dan mitigasi kebencanaan.

Tidak dapat dihindari, banyak korban yang berjatuhan. Korban meninggal, korban terpisah dari keluarga, hewan ternak yang mati dan terlantar, memberikan pandangan menyedihkan ketika kembali mengingatnya.

2. Sekolah Di Jombang Menjadi Barak Pengungsian

Beberapa sekolah di semua tingkatan yang berada di wilayah perbatasan Kabupaten Jombang dan Kabupaten Kediri harus dipulangkan lebih awal. Menyusul kondisi yang semakin buruk dan kualitas udara yang tidak baik untuk pernafasan.

Sekolah yang menjadi barak pengungsian adalah SMP N 1 Ngoro dan SMAN Ngoro. Menjadi lokasi evakuasi bagi masyarakat yang berasal dari arah Kecamatan Ngantang, Malang dan Kecamatan Kandangan, Kediri.

Suasana saat itu penuh dengan kecemasan dan kesedihan. Bencana yang terjadi begitu cepat, membuat tidak adanya kesiapan untuk pemenuhan logistik pribadi, sehingga banyak yang kelaparan. 

Untungnya, solidaritas yang kuat mempercepat penanganan. Bantuan logistik baik makanan maupun selimut perlahan-lahan berdatangan.

3. Melumpuhkan Aktivitas di Pulau Jawa

Dampak abu vulkanik dari letusan Gunung Kelud menutup sebagian besar wilayah di Pulau Jawa.

Melumpuhkan aktivitas perekonomian di Pulau Jawa. Penerbangan dihentikan. Bandara-bandara ditutup sementara. Moda transportasi lainnya-pun terpaksa harus dihentikan.

BNPB mencatat saat itu dihari pertama erupsi, 76.388 jiwa mengungsi. 150 ribu penduduk di radius 10 km terdampak paling besar.

Pemprov Jatim menyampaikan bahwa 12.304 rumah rusak. Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo mengalami kerugian hingga Rp 2 Milyar dampak dari pemberhentian penerbangan. Selain itu, kebun apel di Kota Batu, menghitung kerugian hingga Rp. 17.8 Milyar.

Erupsi Gunung Kelud 13 Februari 2014 menjadi bencana alam yang paling dahsyat selama ini dirasakan. Kengerian dan ketakutan yang menyelimuti saat itu begitu terasa. Apalagi masyarakat yang terdampak secara langsung.

Berharap ke depan, tindakan mitigasi bencana alam dapat lebih digalakkan dan disosialisasikan. Agar dapat meminimalisir jatuhnya banyak korban dan kerugian material yang didapatkan.

Gunung Kelud dengan segala cerita yang melekat di dalamnya. Menyimpan penghidupan yang besar bagi penduduk di sekitarnya. Pesona keindahannya akan tetap menjadi cerita manis bersama cerita-cerita mistis yang takkan habis untuk diceritakan sepanjang masa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun