Mendidik anak itu bukan hal yang mudah tetapi juga tidak membuat kita gampang menyerah. Anak itu titipan Tuhan. Seperti halnya ketika kita mendapat titipan barang dari orang lain, maka kita akan merawat dan menjaganya dengan baik sampai titipan itu diambil lagi oleh pemiliknya. Ya bakal marah kan sang pemilik kalau ketika dia mengambil barang miliknya eh ternyata rusak tidak beraturan, tetapi sang pemilik akan sangat senang jika barang titipannya dirawat dengan baik.
Ketika Tuhan memberikan anak sebagai titipan kepada orangtua, Tuhan juga sudah membekali orangtua dengan kemampuan untuk merawat titipan itu. Yang menjadi pertanyaan adalah, maukah sang orangtua untuk mengasah kemampuannya sehingga bisa dimanfaatkan untuk merawat titipan Tuhan dengan baik?
Profesi guru juga bukan profesi sembarangan. Profesi guru hanya untuk manusia-manusia yang bersedia bekerjasama dengan orangtua untuk merawat titipan Tuhan. Karena itu bagi para guru, para pendidik, mari kita bertanya kepada diri kita maukah kita berkomitmen untuk membangun kerjasama dan komunikasi yang baik dengan orangtua untuk bersama-sama memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak/murid. Pendidikan yang membuat anak/murid tumbuh berkembang dengan menjunjung tinggi nilai-nilai damai, keadilan, dan nirkekerasan.