Sebulan yang  lalu beredar kabar dari Ukraina, negara yang saat ini sedang dilanda konflik peperangan dengan Rusia, mengenai rontoknya jet tempur canggih Sukhoi, Su-35S milik Rusia yang diduga ditembak oleh senjata pertahanan udara milik militer Ukraina.Â
Berita dengan sejumlah bukti gambar dan video yang telah tersebar luas tersebut sontak mengejutkan para pemerhati militer karena Su-35S merupakan salah satu pesawat tempur multi peran paling canggih yang dimiliki Rusia saat ini yang juga turun gelanggang ketika Rusia melakukan invasi ke Ukraina.
Setelah runtuhnya Uni Soviet, kecanggihan jet-jet tempur Sukhoi dinilai telah mengembalikan pamor Rusia di kancah dunia aviasi militer sebagaimana jet-jet tempur MIG yang telah terkenal reputasinya pada era Soviet di masa lalu.Â
Sedikit berbeda dengan pesawat-pesawat tempur milik AS dan Eropa yang lebih "cantik" dalam desainnya, jet-jet tempur Rusia terkenal dengan desainnya yang lebih kaku sehingga memiliki tampilan yang secara kasat mata terlihat lebih gahar bila dibandingkan dengan pesawat- pesawat tempur barat.
Dilansir The Aviationist dalam artikelnya yang berjudul "First Russian Su-35S Flanker-E Confirmed Destroyed In Ukraine" , Su-35S jatuh di dekat kota Izium, Ukraina timur. Dilihat dari konfigurasi persenjataannya di puing-puingnya, jet tempur canggih tersebut diduga sedang melakukan misi SEAD (Suppression of Enemy Air Defenses) untuk menghancurkan sistem radar dan sistem pertahanan udara Ukraina.
1. Dikembangkan dari jet tempur Sukhoi Su-27
Dilansir laman  Airforce-Technology dalam artikelnya yang berjudul "Su-35 Flanker-E Multirole Fighter", dituliskan bahwa Su-35S merupakan jet tempur multi peran canggih yang dikembangkan dari basis jet tempur Su-27. Su-35S merupakah varian paling canggih dari keluarga pesawat tempur yang oleh pihak NATO diberi kode nama Flanker, Su-35S sendiri diberi kode NATO sebagai Flanker-E.
Sebenarnya ada dua jenis pesawat yang memiliki kode desainasi Su-35 , sebagaimana dituliskan dalam artikel berjudul "Sukhoi Su-35S Flanker, The Most Lethal Flanker"  yang menjadi bagian dari kumpulan artikel dalam Edisi koleksi Angkasa berjudul "The  Latest Generation of Jet Fighter" (No.96; 2015)  dijelaskan yang pertama adalah jet tempur yang telah terbang pada tahun 1988 diberi kode desainasi Su-35 oleh pabrikan sebagai versi yang akan diekspor sedangkan nama nomenklatur resmi AU Rusia untuk jet tempur tersebut adalah Su-27M, sehingga jet tempur tersebut sering dituliskan sebagai Su-27M/Su-35. Yang kedua adalah Su-35S, jet tempur yang akan dibahas dalam tulisan ini.Â
Su-35S terbang perdana pada tahun 2008 dan memasuki dinas operasional  penuh pada tahun 2015, jadi Su-35S ini masih tergolong pesawat tempur yang baru.
Meskipun dikembangkan dari basis Su-27, Su-35S sebenarnya telah memiliki banyak perbedaan dibandingkan dengan Su-27 baik secara internal maupun pada sejumlah desain fisiknya yang kasat mata. Salah satu yang mencolok adalah sudah tidak adanya rem udara berukuran besar di punggung pesawat (dorsal air brake) yang menjadi ciri khas keluarga jet tempur Flanker.Â
Su-35S juga menggunakan mesin yang jauh lebih bertenaga dibandingkan generasi Flanker sebelumnya dan memiliki airframe dengan material komposit yang lebih kuat sehingga usia pakai airframe untuk jet tempur supersonik ini akan lebih panjang bila dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
2. Jet tempur yang memiliki kemampuan manuver luar biasa
Su-35S merupakan penempur multi peran yang memiliki kemampuan manuver udara yang luar biasa. Sebagaimana dilansir The National Interest dalam artikelnya yang berjudul "Russia’s Su-35 Is a Real Killer (Enough to Be Considered the Best Dogfighter Available?)" dituliskan bahwa kemampuan manuvernya membuatnya menjadi dogfighter (fighter jarak dekat) yang sulit ditandingi.Â
Su-35S merupakan evolusi dari jet tempur Su-27 di periode sebelumnya. Debut jet tempur Sukhoi di hadapan publik Indonesia dimulai pada event Indonesian Air Show yang digelar pada tahun 1996 silam di Cengkareng.Â
Pada tahun 1996 penulis sedang beranjak remaja dan masih ingat ikut datang ke event pameran udara tersebut dan menyaksikan atraksi demo jet tempur Su-27 di atas langit kota Jakarta.Â
Saat itu Su-27 melakukan manuver andalannya yang dikenal dengan nama Cobra Pugachev (patukan kobra)Â yang merupakan serangkaian manuver dengan belokan cepat dan sudut tajam untuk menghindari serangan atau memposisikan diri untuk menyerang.Â
Dua buah mesin jet thrust-vectoring pada Su-35S yang bernama Saturn AL-41F1S turbofan secara mandiri dapat bergerak ke arah yang berlawanan untuk membantu pesawat berguling dan melakukan manuver yang sulit untuk dilakukan serta mencapai sudut serang tinggi ketika sedang bertarung dalam jarak dekat dengan lawannya. Hanya F-22 Raptor, pesawat tempur AS yang memiliki teknologi serupa.Â
Kemampuan manuver hebat yang dimiliki Su-35S tersebut mungkin berguna untuk menghindari peluru kendali ataupun untuk duel jarak dekat, namun kemampuan tersebut saat ini mendapat tantangan ketika teknologi siluman canggih diaplikasikan pada pesawat-pesawat generasi terbaru milik barat dan teknologi radar serta peluru kendali canggih yang mampu ditembakkan dari jarak yang sangat jauh (beyond visual range) untuk menghancurkan pesawat musuh.Â
3. Jet tempur generasi ke-4 Plus
Jet tempur Su-35S merupakan penempur multi peran kelas berat kursi tunggal yang mampu membawa muatan senjata hingga 8 ton, yang diklasifikasikan ke dalam jet tempur generasi ke-4 plus.Â
Sejumlah teknologi avionik terbaru dan tercanggih telah disematkan ke dalam pesawat tempur ini. Mampu mengusung rudal canggih udara ke udara, udara ke permukaan, sejumlah bom berpemandu serta mempunyai sistem peringatan serta perisai elektronis untuk melindunginya dari serangan rudal lawan, sehingga berita ditembak jatuhnya pesawat ini menarik perhatian para analis militer.
Diklaim hanya satu yang menjadi kekurangan Su-35S yaitu tidak berteknologi siluman (stealth). Su-35S menjadi pesawat yang mengisi kekosongan kelas di antara jet tempur generasi ke-4 dan generasi ke-5 Rusia, Sukhoi Su-57. Su-57 merupakan pesawat dengan teknologi siluman pertama dan terbaru dari Rusia yang saat ini telah operasional.Â
Pada tahun 2018 CNN dalam artikelnya yang berjudul "Russia's most advanced fighter arrives in Syria" memberitakan secara mengejutkan Su-57 telah dilibatkan Rusia dalam operasi militer mereka di Suriah.Â
Selain kemampuan manuvernya, kemampuan avionik dan persenjataan Su-35S dinilai sepadan dengan rivalnya dari barat yaitu F-15 Eagle. Selain itu SU-35S diklaim sebagai jet tempur yang memiliki daya gentar terkuat di luar F-22 Raptor asal AS, meskipun masih menjadi tanda tanya besar apakah Su-35S benar-benar efektif ketika berhadapan dengan pesawat tempur generasi ke-5 AS seperti F-22 Raptor ataupun F-35, jet tempur generasi terbaru AS yang digadang-gadang akan menjadi platform jet tempur multi peran masa kini dan masa yang akan datang untuk semua matra di AS: AU, AL dan Korps Marinir.
4. Beberapa waktu lalu santer diberitakan akan dibeli Indonesia
Beberapa waktu yang lalu santer diberitakan bahwa Indonesia akan membeli sejumlah Su-35S dari Rusia namun hingga tulisan ini dibuat sepertinya ada kemungkinan pembelian tersebut akan dibatalkan karena Indonesia telah diberitakan akan membeli pesawat tempur generasi ke-4 buatan pabrikan Dassault Prancis: Rafale dan F-15 Eagle buatan pabrikan Boeing dari AS. Kedua jet tempur barat tersebut memang sudah teruji di medan tempur sesungguhnya.
Pada tahun 2013, sebagaimana dilansir BBC atas permintaan bantuan pemerintah Mali untuk melawan pemberontak radikal sejumlah jet tempur Rafale militer Prancis diketahui terbang 9 jam non stop dari pangkalannya di Prancis dengan dukungan isi ulang bahan bakar di udara dan sukses melakukan serangan udara terhadap target pemberontak di Mali, sedangkan F-15 Eagle, sebagaimana diklaim oleh Boeing merupakan jet tempur yang memiliki reputasi tak terkalahkan dalam sekitar 100-an duel udara dengan pesawat musuh dan informasi tersebut masih belum terbantahkan hingga tulisan ini dibuat.
Kemungkinan pembelian Su-35S saat itu oleh Indonesia memang logis karena saat ini TNI-AU juga menjadi operator dari sejumlah Su-27 dan Su-30, sehingga Indonesia merupakan target pasar potensial untuk pesawat tempur terbaru asal Rusia tersebut.
5. China menjadi negara pertama di luar Rusia yang menjadi operator SU-35S
Negara China atau yang saat ini disebut Republik Rakyat Tiongkok merupakan negara pertama di luar Rusia yang menjadi operator pertama jet tempur SU-35S.Â
Dilansir Reuters dalam artikelnya yang berjudul "Russia to deliver 10 Su-35 fighter jets to China this year: Ifx", diberitakan  China membeli total 24 buah Su-35S dalam sebuah kontrak bernilai sekitar USD 2.5 miliar di tahun 2015, 14 pesawat diantaranya telah diserahkan antara tahun 2016 hingga 2017.Â
Pada tahun 2019, sebagaimana dilansir  laman The Diplomat dalam artikelnya yang berjudul "Russia Completes Delivery of 24 Su-35 Fighter Jets to China" ,10 buah Su-35S diserahkan kepada China sehingga Rusia telah melengkapi seluruh pesanan 24 buah Su-35S kepada China.Â
Peristiwa diduga berhasil ditembak jatuhnya Su-35S oleh militer Ukraina yang kekuatannya sebenarnya tidak sebanding dengan Rusia, tentu saja bisa mempengaruhi prospek pembelian Su-35S di sejumlah negara calon pembeli potensial karena sebuah klaim kecanggihan di atas kertas pada akhirnya hanya bisa dibuktikan di medan pertempuran.
Perlombaan kecanggihan teknologi senjata di antara negara-negara adidaya seringkali membuat munculnya sejumlah potensi konflik yang baru karena negara yang satu menganggap teknologi senjata baru dari negara lain merupakan ancaman bagi negaranya.Â
Semoga ke depannya perkembangan teknologi persenjataan lebih diarahkan untuk pertahanan dan keamanan dalam negeri dan bukan sarana untuk mengancam negara lain apalagi sampai menimbulkan peperangan.
Semoga informasi ini bisa menambah wawasan atas salah satu jet tempur ternama asal Rusia, ya!
Referensi:
- Book: "The Latest Generation of Jet Fighter". Edisi Koleksi Angkasa No.96. 2015
- Browne, Ryan and Jamie Crawford. (2018). "Russia's most advanced fighter arrives in Syria". URL: https://edition.cnn.com/2018/02/23/politics/russia-su-57-advanced-fighter-jet-syria/index.html
- Cenciotti, David. (2022). "First Russian Su-35S Flanker-E Confirmed Destroyed In Ukraine". URL: https://theaviationist.com/2022/04/03/first-russian-su-35s-flanker-e-confirmed-destroyed-in-ukraine/
- Dangwal, Ashish . (2022). "Ukraine Claims Downing Russia’s Most Advanced Non-Stealth Fighter Jet; Images Of Burning Su-35 Go Viral". URL: https://eurasiantimes.com/ukraine-claims-downing-russias-most-advanced-non-stealth-fighter-jet-images-of-burning-su-35-goes-viral/
- " F-15 Historical Snapshot"Â URL: https://www.boeing.com/history/products/f-15-eagle.page
- Â Feehan, Katie. (2022). "$50m of damage for the ogres!': Jubilant Ukrainians post pictures of burning state-of-the-art Russian fighter jet they say they shot down as war continues to go badly for Putin's forces" . URL: https://www.dailymail.co.uk/news/article-10681647/Ukrainians-post-pictures-burning-Russian-fighter-jet-say-shot-down.html
- "France Rafale jets target Gao in eastern Mali". URL: https://www.bbc.com/news/world-europe-21002918
- Gady, FranZ-Stefan. (2019). "Russia Completes Delivery of 24 Su-35 Fighter Jets to China". URL: https://thediplomat.com/2019/04/russia-completes-delivery-of-24-su-35-fighter-jets-to-china/
- Mizokami, Kyle (2022). "Ukraine Shot Down One of Russia’s Most Advanced Fighter Jets". URL: https://www.popularmechanics.com/military/aviation/a39653576/ukraine-shot-down-russia-advanced-jet-su-35s-flanker-e/
- Roblin, Sebastien. (2021). "Russia’s Su-35 Is a Real Killer (Enough to Be Considered the Best Dogfighter Available?)". URL: https://nationalinterest.org/blog/reboot/russia%E2%80%99s-su-35-real-killer-enough-be-considered-best-dogfighter-available-190723
- " Russia to deliver 10 Su-35 fighter jets to China this year: Ifx" . URL:Â https://www.reuters.com/article/us-russia-china-military-idUSKCN1IP0QH
- "Su-35 Flanker-E Multirole Fighter". URL: https://www.airforce-technology.com/projects/su-35/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H