Diklaim hanya satu yang menjadi kekurangan Su-35S yaitu tidak berteknologi siluman (stealth). Su-35S menjadi pesawat yang mengisi kekosongan kelas di antara jet tempur generasi ke-4 dan generasi ke-5 Rusia, Sukhoi Su-57. Su-57 merupakan pesawat dengan teknologi siluman pertama dan terbaru dari Rusia yang saat ini telah operasional.Â
Pada tahun 2018 CNN dalam artikelnya yang berjudul "Russia's most advanced fighter arrives in Syria" memberitakan secara mengejutkan Su-57 telah dilibatkan Rusia dalam operasi militer mereka di Suriah.Â
Selain kemampuan manuvernya, kemampuan avionik dan persenjataan Su-35S dinilai sepadan dengan rivalnya dari barat yaitu F-15 Eagle. Selain itu SU-35S diklaim sebagai jet tempur yang memiliki daya gentar terkuat di luar F-22 Raptor asal AS, meskipun masih menjadi tanda tanya besar apakah Su-35S benar-benar efektif ketika berhadapan dengan pesawat tempur generasi ke-5 AS seperti F-22 Raptor ataupun F-35, jet tempur generasi terbaru AS yang digadang-gadang akan menjadi platform jet tempur multi peran masa kini dan masa yang akan datang untuk semua matra di AS: AU, AL dan Korps Marinir.
4. Beberapa waktu lalu santer diberitakan akan dibeli Indonesia
Beberapa waktu yang lalu santer diberitakan bahwa Indonesia akan membeli sejumlah Su-35S dari Rusia namun hingga tulisan ini dibuat sepertinya ada kemungkinan pembelian tersebut akan dibatalkan karena Indonesia telah diberitakan akan membeli pesawat tempur generasi ke-4 buatan pabrikan Dassault Prancis: Rafale dan F-15 Eagle buatan pabrikan Boeing dari AS. Kedua jet tempur barat tersebut memang sudah teruji di medan tempur sesungguhnya.
Pada tahun 2013, sebagaimana dilansir BBC atas permintaan bantuan pemerintah Mali untuk melawan pemberontak radikal sejumlah jet tempur Rafale militer Prancis diketahui terbang 9 jam non stop dari pangkalannya di Prancis dengan dukungan isi ulang bahan bakar di udara dan sukses melakukan serangan udara terhadap target pemberontak di Mali, sedangkan F-15 Eagle, sebagaimana diklaim oleh Boeing merupakan jet tempur yang memiliki reputasi tak terkalahkan dalam sekitar 100-an duel udara dengan pesawat musuh dan informasi tersebut masih belum terbantahkan hingga tulisan ini dibuat.
Kemungkinan pembelian Su-35S saat itu oleh Indonesia memang logis karena saat ini TNI-AU juga menjadi operator dari sejumlah Su-27 dan Su-30, sehingga Indonesia merupakan target pasar potensial untuk pesawat tempur terbaru asal Rusia tersebut.
5. China menjadi negara pertama di luar Rusia yang menjadi operator SU-35S
Negara China atau yang saat ini disebut Republik Rakyat Tiongkok merupakan negara pertama di luar Rusia yang menjadi operator pertama jet tempur SU-35S.Â
Dilansir Reuters dalam artikelnya yang berjudul "Russia to deliver 10 Su-35 fighter jets to China this year: Ifx", diberitakan  China membeli total 24 buah Su-35S dalam sebuah kontrak bernilai sekitar USD 2.5 miliar di tahun 2015, 14 pesawat diantaranya telah diserahkan antara tahun 2016 hingga 2017.Â