Mohon tunggu...
Dodi Bayu Wijoseno
Dodi Bayu Wijoseno Mohon Tunggu... Administrasi - Belajar, membuat hidup lebih indah

Penyuka Sejarah, hiking dan olah raga

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Upaya Pendakian Puncak Gunung K2 di Periode Musim Dinginnya, Mission Impossible?

3 Januari 2021   17:58 Diperbarui: 3 Januari 2021   19:19 1171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalur Pendakian Gunung K2. Sumber gambar: Alex Gavan/bbc.com

Pertengahan Bulan Desember 2020 yang lalu sejumlah media memberitakan adanya sekelompok pendaki profesional yang akan mencoba mencapai puncak Gunung K2  saat periode musim dinginnya (winter K2).

Pemberitaan ini menjadi menarik karena hingga saat ini belum ada satu manusiapun yang berhasil memuncaki Gunung  K2  saat periode winternya  meski beberapa percobaan pernah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya dan semuanya berakhir dengan kegagalan.

K2 adalah satu-satunya gunung dengan ketinggian di atas 8,000 mdpl yang belum berhasil didaki saat periode winternya hingga hari ini, sehingga hal tersebut menantang sejumlah pendaki untuk bersaing menjadi manusia pertama yang berdiri di puncaknya saat winter dan mencatatkan namanya dalam sejarah pendakian dunia meskipun hingga hari ini hal tersebut masih dikatakan mustahil.

Sebagai catatan, melansir informasi dari laman nationalgeographic.com, kalender waktu meteorologi musim dingin (meteorological winter) Gunung K2 ada di sekitaran bulan Desember hingga berakhir di tanggal 28 Februari sehingga siapapun yang hendak menaklukkan puncak K2 saat winter harus mencapai puncaknya maksimal di tanggal 28 Februari agar tidak terjadi pertentangan mengenai catataan recordnya.

Salah satu berita mengenai usaha pendakian K2 saat periode winternya di tahun 2021  dilansir oleh The Jakarta Post dari media Partnernya Kathmandu Post dalam artikelnya yang  berjudul  "Mission impossible: Sherpa from Nepal to lead 55-member K2 winter expedition".

Dalam artikel tersebut  diberitakan sekelompok besar pendaki profesional berjumlah 55 orang dari berbagai penjuru dunia seperti: Inggris, Belanda, Bulgaria,Polandia, Swiss, Italia dan lain-lain,  termasuk 27 Sherpa dari Nepal, telah merancang sebuah ekspedisi yang oleh banyak pendaki gunung masih disebut sebagai sesuatu hal  yang mustahil yaitu pendakian winter K2.

Selain kelompok pendaki  tersebut terdapat seorang bernama Colin O' Brady yang bersama teamnya juga berniat menaklukkan puncak K2 saat winter di bawah Seven Summit Treks permit . Kanal youtube milik Colin O' Brady  di bawah ini menjelaskan secara singkat mengenai Gunung K2 dan rencana perjalanannya.


Update perjalanan Colin O Brady dapat langsung dilihat di akun resmi instagramnya sebagaimana diinformasikan di kanal youtubenya

Sejarah penamaan Gunung K2

Pemandangan Gunung K2 dari sisi utara. Sumber gambar: Jan Reurink/wikimedia.org
Pemandangan Gunung K2 dari sisi utara. Sumber gambar: Jan Reurink/wikimedia.org

Gunung K2 pertama kali disurvei pada tahun 1856 oleh T.G. Montgomery sebagai bagian dari British Survey of India. Gunung ini dinamakan K2 karena ditemukan di Karakoam Range di timur laut Himalaya di perbatasan negara Pakistan dan China saat ini.

Di masa lalu ketika para surveyor melakukan survey gunung di sana mereka memberikan nomor K kepada setiap gunung berdasarkan ketinggian puncaknya dan  kemudiaan menuliskannya sebagai K1, K2, K3 dan seterusnya. Setelah itu mereka bertanya kepada orang lokal sebutan untuk gunung-gunung tersebut.

Khusus untuk Gunung K2 tidak pernah ada nama lokal yang disepakati karenanya hingga hari ini tetap disebut sebagai Gunung K2 meskipun terdapat sejumlah nama tidak resmi salah satunya adalah Gunung Godwin Austen, yang diambil dari nama orang yang pertama kali mendakinya.

Gunung K2 adalah salah satu gunung dan tempat paling berbahaya di planet bumi

Gunung K2 dijuluki  
Gunung K2 dijuluki  "gunung kejam" oleh para pendaki karena banyaknya korban jiwa yang jatuh ketika mendakinya. Sumber gambar: Maria Ly/wikimedia.org

Gunung K2 dengan ketinggian 8,611 meter dari permukaan laut (mdpl) adalah salah satu gunung dan tempat paling berbahaya di planet Bumi. Dikenal sebagai puncak tertinggi kedua di dunia  setelah Gunung Everest ( 8,848 mdpl) namun di kalangan pendaki profesional Gunung K2 jauh lebih sulit untuk didaki daripada Gunung Everest.

Gambaran statistik pendakian antara Gunung Everest dan Gunung K2 dapat dijelaskan sebagai berikut: mengutip informasi dari artikel karya Freddie Wilkinson yang berjudul "Want to climb Mount Everest? Here's what you need to know"  di laman nationalgeographic.com dituliskan bahwa setidaknya dari tahun 2000 hingga tahun 2018 telah terdapat sekitar 7,990 summit puncak Gunung Everest yang dilakukan oleh lebih dari 4,000 orang dengan angka kematian 123 orang.

Sedangkan untuk Gunung K2 mengutip informasi dari laman bbc.com setidaknya hingga tahun 2018  terdapat 355 pendaki yang berhasil mencapai puncak K2 dan 82 orang meninggal dalam proses pendakian.

Persentase rasio kematian dibandingkan dengan keberhasilan mencapai puncak di 14 Gunung dengan ketinggian di atas 8,000 mdpl. Sumber gambar: bbc.com
Persentase rasio kematian dibandingkan dengan keberhasilan mencapai puncak di 14 Gunung dengan ketinggian di atas 8,000 mdpl. Sumber gambar: bbc.com
Dari tabel di atas, Gunung K2 adalah salah satu gunung dengan ketinggian di atas 8,000 mdpl  dengan persentase kematian tertinggi bila dibandingkan dengan keberhasilan pendaki mencapai puncaknya yaitu sekitar 23 % jauh lebih tinggi dari persentase kematian di Gunung Everest. 

Saya pernah membaca buku berjudul  "Menapak Tiang Langit- Pendakian 7 puncak benua" terbitan PT. Gramedia (2012) yang mengisahkan sebuah  kisah perjalanan penaklukkan 7 puncak benua oleh  pendaki Xaverius Frans dan Tim Indonesia 7 summit expedition Mahitala Unpar.

Dari buku tersebut saya mendapatkan pengetahuan bahwa untuk pendakian gunung-gunung tinggi dan bersalju terdapat banyak sekali bahaya mematikan yang mengintai antara lain:  jurang yang tersamarkan salju tipis (crevasse), longsoran salju (avalanche), radang beku (frostbite),  badai salju yang membutakan,  oksigen tipis, temperatur rendah minus puluhan derajat Celcius hingga penyakit di ketinggian.

Membaca kisah mereka, saya dapat membayangkan betapa sulitnya perjalanan untuk menggapai  puncak  gunung tertinggi di setiap benua tersebut. Dibutuhkan kekuatan fisik dan mental yang  prima, persiapan peralatan terbaik dan perencanaan yang sangat matang agar dapat melakukan pendakian dengan aman.

Perjalanan tersebut tentu mengambil waktu terbaik untuk pendakian namun  meski sudah memperhitungkan secara matang mengenai waktu terbaik untuk pendakian namun kenyataan di lapangan bisa berbeda sama sekali dan sejumlah hambatan berat harus dilalui.

Melihat dari data serta informasi yang ada bahwa di luar periode musim dinginnya sekalipun Gunung K2 tetap sangat mematikan untuk para pendaki dibuktikan dari hanya sedikit pendaki yang bisa mencapai puncaknya dibandingkan ribuan orang yang telah mencapai puncak Gunung Everest.

Saya mulai membayangkan bahaya seperti apa yang akan dihadapi oleh para pendaki di sana,  jika bahaya di Gunung K2 saat musim pendakian biasa saja jauh lebih berbahaya daripada Gunung Everest  tentu saat periode winter bahayanya akan berkali lipat dan mungkin saja manusia tidak mampu menaklukannya karena adanya keterbatasan kekuatan fisiknya.

Gunung K2 adalah satu-satunya Gunung dalam kelompok 14 gunung dengan ketinggian di atas 8,000 mdpl yang belum berhasil dipuncaki pada periode musim dinginnya

Jalur Pendakian Gunung K2. Sumber gambar: Alex Gavan/bbc.com
Jalur Pendakian Gunung K2. Sumber gambar: Alex Gavan/bbc.com

Menurut sejumlah informasi, sejauh ini The International Mountaineering and Climbing Federation/UIAA mengakui 14 gunung yang memiliki ketinggian lebih dari 8,000 mdpl yang tersebar di kawasan pegunungan Himalaya dan pegunungan Karakoram, Asia. Ke-14 gunung tersebut dikenal dengan   predikat "The fourteen of eight thousanders".

Dari ke-14 Gunung tersebut selain Everest yang sangat dikenal sebagai atap dunia, ada satu gunung yang memiliki legendanya sendiri yaitu K2 yang dibahas dalam tulisan ini. Sebagai tambahan informasi seorang pendaki legendaris bernama Reinhold Messner tercatat sebagai orang pertama yang berhasil mendaki 14 puncak "eight thousanders" tersebut.

Konon para pemegang predikat penakluk 7 puncak benua masih belum puas bila belum memuncaki ke-14 gunung tersebut terutama Gunung K2 yang terkenal dengan legendanya.

Salah satu Fakta Gunung K2 adalah gunung tersebut adalah satu-satunya gunung dalam kelompok "The fourteen of eight thousanders"yang belum berhasil dipuncaki saat periode musim dinginnya, ke-13 gunung lainnya sudah berhasil ditaklukkan di saat periode winternya.

Hal tersebut membuat penasaran banyak pendaki profesional sehingga sejumlah upaya pernah dilakukan untuk mematahkan mitos bahwa menaklukkan puncak K2 saat periode winternya adalah sesuatu yang mustahil meskipun hingga saat ini mitos tersebut masih belum terpatahkan dan masih terus dicoba.

Sebagaimana dituliskan di laman nationalgeographic.com dalam artikel karya Simon Worall yang berjudul "" Why K2 Brings Out the Best and Worst in Those Who Climb it"  dituliskan bahwa Gunung K2 sangat berbahaya karena kombinasi berbagai elemen seperti topografi yang berat, dan cuaca yang cepat sekali berubah serta paparan suhu hingga dibawah -55 derajat Celcius yang sangat menguras kekuatan fisik dan psikis para pendaki.

Hanya ada sedikit medan datar di K2, yaitu di punggungan gunung pada ketinggian sekitar 7,000-an meter lalu selanjutnya didominasi oleh medan-medan vertikal. Setelah  ketinggian  di atas 8,000 meter sudah memasuki zona kematian dengan rawannya longsoran salju tiba-tiba (avalanche) dan longsoran batu-batuan yang bisa mengancam nyawa para pendaki. 

Di periode winternya kekuatan angin adalah pembunuh sesungguhnya yang merupakan salah satu  pembeda utama antara musim dingin dengan musim panas di K2 (meski dikatakan musim panas  tetapi tidak seperti musim panas di tempat yang normal, sangat jauh berbeda) . Menurut sejumlah informasi, saat winter wilayah Karakoram di mana Gunung K2 berada memiliki kekuatan angin yang lebih kuat dibandingkan dengan wilayah Himalaya.

Sejumlah upaya pendakian winter K2  pernah dilakukan oleh para pendaki elite yang telah berlatih khusus namun belum ada yang membuahkan hasil. Salah seorang pendaki elite bernama Alex Txikon pernah membagi pengalamannya kepada National Geographic ketika memimpin timnya melakukan pendakian winter K2 di tahun 2019 lalu yang berakhir dengan kegagalan meskipun upaya yang dilakukan telah maksimal. 

Menurutnya sangat sulit digambarkan bagaimana sulitnya mendaki K2 saat winter dibanding pada saat musim panasnya. Tantangan besar pertama adalah berjalan kaki sejauh 60 mil dari jalan terdekat menuju basecamp pendakian.

Dibandingkan gunung-gunung lainnya K2 didominasi medan vertikal hingga puncaknya, paparan suhu rendah dan angin yang kuat sangat mempengaruhi fisik dan psikis , "anda tidak bisa pergi ke K2 kecuali anda seorang pendaki  yang sungguh kuat dan tangguh serta memiliki tingkat kesabaran tinggi" kata Txikon, sebuah kesalahan kecil dalam pendakian bisa berakibat sangat fatal. Setelah mencoba pendakian winter K2 , menurut Txikon sangat kecil kemungkinan memuncaki K2 saat periode winternya.

Pendakian dalam jumlah besar di Gunung K2 memicu kekhawatiran akan bencana fatal yang bisa terjadi

Medan berat yang didominasi medan vertikal di K2 yang harus dilalui para pendaki. Sumber gambar: http://www.alpinist.com/
Medan berat yang didominasi medan vertikal di K2 yang harus dilalui para pendaki. Sumber gambar: http://www.alpinist.com/

Sebagaimana diberitakan bahwa akan ada puluhan pendaki yang akan melakukan pendakian winter K2 di tahun 2021 ini untuk mematahkan mitos bahwa saat musim dingin adalah hal yang mustahil untuk memuncaki K2. Hal tersebut memicu kekhawatiran sejumlah pihak akan bencana fatal yang bisa saja terjadi kepada para pendaki tersebut. Terdapat sejumlah catatan kecelakaan fatal di masa lalu ketika sejumlah  pendaki berusaha mendaki Gunung K2, dan kecelakaan tersebut bukan terjadi di periode winternya.

Salah satu catatan kecelakaan terburuk yang pernah terjadi di Gunung K2 adalah sebuah tragedi yang terjadi pada tanggal 1 Agustus 2008 yang lalu. Kecelakaan ini terjadi ketika 17 pendaki yang sudah mencapai puncak sedang dalam perjalanan turun ketika tiba-tiba sebuah longsoran salju (avalanche) terjadi dan menghempaskan tali pendakian yang mereka gunakan untuk melakukan perjalanan turun.

Pada kejadian tersebut 11 orang pendaki meninggal, kecelakaan tersebut merupakan insiden paling mematikan dalam satu hari kejadian di Gunung K2 setelah kejadian di tahun 1986 di mana 13 pendaki dari 27 pendaki meninggal setelah mencapai puncak K2 karena badai salju yang hebat selama berhari-hari.

Sejumlah pendapat mengatakan bahwa K2 tidak bisa dipuncaki selama periode winternya karena adanya batasan fisik manusia di tempat dengan situasi yang ekstrem. Ini menjadi menarik karena dalam dunia atlet selalu ada manusia yang berusaha melampaui batasannya seperti pada apa yang dilakukan oleh pelari Marathon asal Kenya Eliud Kipchoge di tahun 2019 lalu.

Meski tidak diakui oleh Asosiasi Federasi Atletik Internasional karena bukan ajang lomba lari marathon terbuka tetapi  Eliud Kipchoge adalah manusia pertama yang berhasil memecahkan batasan berlari jarak 42. 195 km dibawah 2 jam (1 jam 59 menit), hal ini belum pernah dilakukan manusia.

Apakah pendakian winter K2 di tahun 2021 ini akan mencatatkan keberhasilan dan mencatatkan sejarah baru dalam sejarah pendakian dunia, waktulah yang akan menjawabnya setidaknya hingga akhir Februari 2021 nanti, namun entah berhasil atau tidak kita berdoa agar semua pendaki dapat kembali dengan selamat.

Referensi:

  • Ahmad arief & team. (2012). "Menapak Tiang Langit- Pendakian 7 puncak benua". PT. Gramedia
  • Bisharat, Andrew. (2019). "Climbers attempt 'impossible' K2 winter ascent". URL: nationalgeographic.com
  • Butcher, Ben.bbc.com (2019)."How deadly is Mount Everest?" URL: bbc.com
  • bbc.com. (2019). "Eliud Kipchoge breaks two-hour marathon mark by 20 seconds" URL: bbc.com
  • cnn.com (2008), "Climber: 11 killed after avalanche on Pakistan's K2. URL: edition.cnn.com
  • McGrath, Stephen.bbc.com (2020). "K2: 'Savage Mountain' beckons for unprecedented winter climb". URL: bbc.com
  • Prasain, Sangam. Kathmandu Post (2020). "Mission impossible: Sherpa from Nepal to lead 55-member K2 winter expedition". URL: thejakartapost.com
  • McGrath, Stephen. bbc.com (2020). "K2: 'Savage Mountain' beckons for unprecedented winter climb". URL: bbc.com
  • Wilkinson, Freddie. nationalgeographic.com.  "Want to climb Mount Everest? Here's what you need to know"  URL: nationalgeographic.com
  • Worrall ,Simon. nationalgeographic.com (2018). " Why K2 Brings Out the Best and Worst in Those Who Climb it" . URL: Why K2 Brings Out the Best and Worst in Those Who Climb It (nationalgeographic.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun