Mohon tunggu...
Dodi Bayu Wijoseno
Dodi Bayu Wijoseno Mohon Tunggu... Administrasi - Belajar, membuat hidup lebih indah

Penyuka Sejarah, hiking dan olah raga

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Upaya Pendakian Puncak Gunung K2 di Periode Musim Dinginnya, Mission Impossible?

3 Januari 2021   17:58 Diperbarui: 3 Januari 2021   19:19 1171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalur Pendakian Gunung K2. Sumber gambar: Alex Gavan/bbc.com

Melihat dari data serta informasi yang ada bahwa di luar periode musim dinginnya sekalipun Gunung K2 tetap sangat mematikan untuk para pendaki dibuktikan dari hanya sedikit pendaki yang bisa mencapai puncaknya dibandingkan ribuan orang yang telah mencapai puncak Gunung Everest.

Saya mulai membayangkan bahaya seperti apa yang akan dihadapi oleh para pendaki di sana,  jika bahaya di Gunung K2 saat musim pendakian biasa saja jauh lebih berbahaya daripada Gunung Everest  tentu saat periode winter bahayanya akan berkali lipat dan mungkin saja manusia tidak mampu menaklukannya karena adanya keterbatasan kekuatan fisiknya.

Gunung K2 adalah satu-satunya Gunung dalam kelompok 14 gunung dengan ketinggian di atas 8,000 mdpl yang belum berhasil dipuncaki pada periode musim dinginnya

Jalur Pendakian Gunung K2. Sumber gambar: Alex Gavan/bbc.com
Jalur Pendakian Gunung K2. Sumber gambar: Alex Gavan/bbc.com

Menurut sejumlah informasi, sejauh ini The International Mountaineering and Climbing Federation/UIAA mengakui 14 gunung yang memiliki ketinggian lebih dari 8,000 mdpl yang tersebar di kawasan pegunungan Himalaya dan pegunungan Karakoram, Asia. Ke-14 gunung tersebut dikenal dengan   predikat "The fourteen of eight thousanders".

Dari ke-14 Gunung tersebut selain Everest yang sangat dikenal sebagai atap dunia, ada satu gunung yang memiliki legendanya sendiri yaitu K2 yang dibahas dalam tulisan ini. Sebagai tambahan informasi seorang pendaki legendaris bernama Reinhold Messner tercatat sebagai orang pertama yang berhasil mendaki 14 puncak "eight thousanders" tersebut.

Konon para pemegang predikat penakluk 7 puncak benua masih belum puas bila belum memuncaki ke-14 gunung tersebut terutama Gunung K2 yang terkenal dengan legendanya.

Salah satu Fakta Gunung K2 adalah gunung tersebut adalah satu-satunya gunung dalam kelompok "The fourteen of eight thousanders"yang belum berhasil dipuncaki saat periode musim dinginnya, ke-13 gunung lainnya sudah berhasil ditaklukkan di saat periode winternya.

Hal tersebut membuat penasaran banyak pendaki profesional sehingga sejumlah upaya pernah dilakukan untuk mematahkan mitos bahwa menaklukkan puncak K2 saat periode winternya adalah sesuatu yang mustahil meskipun hingga saat ini mitos tersebut masih belum terpatahkan dan masih terus dicoba.

Sebagaimana dituliskan di laman nationalgeographic.com dalam artikel karya Simon Worall yang berjudul "" Why K2 Brings Out the Best and Worst in Those Who Climb it"  dituliskan bahwa Gunung K2 sangat berbahaya karena kombinasi berbagai elemen seperti topografi yang berat, dan cuaca yang cepat sekali berubah serta paparan suhu hingga dibawah -55 derajat Celcius yang sangat menguras kekuatan fisik dan psikis para pendaki.

Hanya ada sedikit medan datar di K2, yaitu di punggungan gunung pada ketinggian sekitar 7,000-an meter lalu selanjutnya didominasi oleh medan-medan vertikal. Setelah  ketinggian  di atas 8,000 meter sudah memasuki zona kematian dengan rawannya longsoran salju tiba-tiba (avalanche) dan longsoran batu-batuan yang bisa mengancam nyawa para pendaki. 

Di periode winternya kekuatan angin adalah pembunuh sesungguhnya yang merupakan salah satu  pembeda utama antara musim dingin dengan musim panas di K2 (meski dikatakan musim panas  tetapi tidak seperti musim panas di tempat yang normal, sangat jauh berbeda) . Menurut sejumlah informasi, saat winter wilayah Karakoram di mana Gunung K2 berada memiliki kekuatan angin yang lebih kuat dibandingkan dengan wilayah Himalaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun