Gambar di atas adalah gambar ilustrasi dari tahun 1936 karya Rothschild dan Dollman (Zoological Society of London) untuk menggambarkan satwa Kangguru Pohon dari genus Dendrolagus yang salah satunya adalah spesies Kangguru Pohon Wondiwoi (Dendrolagus mayri)
Habitat Kangguru Pohon Wondiwoi diketahui berada di hutan Pegunungan Wondiwoi Papua Barat, jejak satwa tersebut berada pada ketinggian sekitar 1.500 hingga 1.700 meter dari permukaan laut (4.900-5.600 kaki). Pada ketinggian ini  hutan menjadi sangat lebat dengan rumpun bambu dan sangat sulit untuk dilalui. Faktor alam  tersebut yang mungkin menyebabkan sangat jarang ada laporan dari warga lokal yang dapat diverifikasi mengenai penampakan satwa ini di alam. Sebenarnya, selama 90 tahun ini satwa tersebut masih eksis meski sangat langka dan hidup tersembunyi.
Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List status konservasi untuk Kangguru Pohon Wondiwoi adalah Critically Endagered atau memiliki resiko sangat besar untuk punah di alam liar.
3. Sosok Kangguru Pohon Wondiwoi berhasil diabadikan dengan kamera pada tahun 2018
Foto di atas adalah sosok Kangguru Pohon Wondiwoi yang berhasil diabadikan oleh Michael Smith pada tahun 2018 ketika memimpin ekspedisi untuk menemukan satwa langka ini.
Kangguru Pohon Wondiwoi luput dari perhatian penelitian selama 90 tahun sejak pertama kali diidentifikasi oleh seorang ahli biologi pada tahun 1928, dan menimbulkan kekhawatiran bagi sejumlah ilmuwan kalau spesies ini telah punah di alam. Melansir informasi dari laman nationalgeoraphic.com , hal tersebut mendorong seorang botanist (peneliti tumbuh-tumbuhan langka seperti anggrek dan tulip langka di berbagai hutan) bernama Michael Smith (47 tahun waktu itu) untuk memimpin tim ekspedisi menembus kerapatan hutan bambu di ketinggian 5.000 kaki untuk menemukan satwa ini . Smith menyusun rencana ekspedisi  setelah mendengar tentang hewan misterius tersebut saat menjelajahi pegunungan Papua Barat  ketika mencari tumbuhan rhododendron pada tahun 2017.
Dengan bantuan beberapa porter dan seorang pemandu lokal Smith dan tim memasuki hutan pada tanggal 23 Juli 2018. Seminggu kemudian, setelah upaya pencarian yang berat Michael Smith dan timnya akhirnya berhasil menemukan apa yang dicari. Dengan kameranya Michael Smith berhasil memberikan bukti fotografis  mengenai eksistensi satwa tersebut di habitat aslinya dan merupakan bukti penampakan kedua yang tercatat setelah tahun 1928. Michael Smith juga telah melibatkan beberapa ahli kangguru sebelum mempublikasikan hasil temuannya.
Mengutip informasi dari laman smithsonianmag.com, Michael Smith dan timnya mengidentifikasi satwa tersebut  kemungkinan sebagai spesies kangguru berdasarkan beberapa faktor yang khas:  bekas cakaran besar satwa tersebut di pohon (yang memungkinkan mereka memanjat pohon), aroma khas di tempat ditemukannya satwa tersebut, dan kotoran kangguru di tanah di tempat satwa tersebut ditemukan.Â
Smith dan timnya bertemu satwa tersebut di tempat dengan ketinggian sekitar 1.500 hingga 1.700 meter dari permukaan laut (4.900-5.600 kaki) dan kangguru pohon tersebut  sedang berada di atas pohon setinggi sekitar 30 meter (90 kaki ) dari  dasar lantai hutan. Kangguru Pohon Wondiwoi memiliki daerah distribusi yang sangat terbatas mungkin hanya sekitar 40 hingga  80 mil persegi.
4. Kangguru Pohon Wondiwoi adalah salah satu kekayaan keanekaragaman hayati terpendam di Papua Â
Kangguru Pohon Wondiwoi adalah salah satu kekayaan hayati yang terpendam di tanah Papua. Mengutip informasi dari laman smithsonianmag.com Kangguru Pohon Wondiwoi adalah salah satu dari hanya 17 spesies dan subspesies yang diketahui dari keluarga kangguru penghuni pohon saat ini.