Pemerintah Somalia telah memberikan ijin pasukan GSG-9 untuk melakukan aksinya.
Lepas tengah malam, pada tanggal 18 Oktober 1977, Ketika tim negosiator tengah bernegosiasi untuk mengulur tenggat waktu tuntutan dan memecahkan konsentrasi pembajak, Ulrich Wegener beserta pasukannya telah mendekati pesawat.
Dalam operasi ini, Ulrich Wegener memerintahkan untuk menembak siapa saja yang masih berdiri di dalam pesawat setelah semua penumpang diperintahkan untuk menunduk oleh pasukannya.
Untuk mengalihkan perhatian, sebuah drum minyak terbakar digelindingkan ke landasan pacu hingga mengobarkan nyala api yang besar. Ketika perhatian pembajak fokus ke nyala api dari drum yang terbakar itu, pintu-pintu pesawat diledakkan oleh peledak magnetik dari luar.
Sekitar 2 detik setelah terdengar suara ledakan dari arah pintu dan penumpang serta pembajak belum sadar benar situasi apa yang terjadi, pasukan komando GSG-9 langsung menerobos masuk sambil menerikkan kata-kata berbahasa Jerman yang meminta para penumpang menunduk.
Terjadi baku tembak antara pasukan komando GSG-9 dan para pembajak selama beberapa menit, dalam baku tembak tesebut, 3 pembajak tewas dan 1 pembajak berhasil dilumpuhkan.
Operasi pembebasan berlangsung sekitar 7 menit, semua penumpang dan kru pesawat berhasil diselamatkan tanpa seorangpun anggota pasukan komando GSG-9 yang gugur. Operasi pembebasan sandera ini juga dicatat sejarah sebagai salah satu operasi pembebasan sandera yang paling sukses.
3. Operasi Pembebasan Sandera Pembajakan Pesawat Garuda Indonesia Airways tahun 1981 di Thailand
Tahun kejadian: 1981
Tempat Kejadian: Bandara Don Muang Thailand
Operator: unit antiteror Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha) yang sekarang bernama Komando Pasukan Khusus (Kopassus)- Tentara Nasional Indonesia.
Maskapai flagship kebanggaan Indonesia, Garuda Indonesia juga pernah mengalami peristiwa pembajakan oleh kelompok teroris pada tahun 1981.
Pesawat DC-9 Woyla Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 206 dan no registrasi pesawat PK-GNJ- sedianya akan terbang dari Kemayoran dengan tujuan akhir bandara Polonia Medan melalui transit di Palembang, namun dalam penerbangan tersebut, lima orang kelompok teroris bersenjata yang menyamar sebagai penumpang tiba-tiba membajak pesawat ini dan mengalihkan penerbangan ke Bandara Penang Malaysia dan dari Malaysia terbang menuju Bandara Don Muang, Thailand.