Mohon tunggu...
Dodi Ilham
Dodi Ilham Mohon Tunggu... karyawan swasta -

1. General Secretary of Centre for National Security Studies (CNSS) Indonesia. 2. SekJend Badan Pekerja Pelaksana Agenda Rakyat (BPP-AR) Nasional. 3. CEO of Revolt Institute.

Selanjutnya

Tutup

Politik

A Man Behind The Gun

4 Februari 2016   23:16 Diperbarui: 4 Februari 2016   23:36 1488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senjata penghancur massal, di satu sisi menghasilkan uang, lapangan pekerjaan dan meminimalkan korban nyawa tentara, Namun sisi lain digunakan untuk menghancurkan suatu negara.

Software penembus anti spamming, di satu sisi menguntungkan para marketing dan membuat bisnis berputar, namun di sisi lain mengganggu kenyamanan pengguna email.

Pencipta virus komputer dan para hacker penembus firewall, di satu sisi meningkatkan bisnis bagi pencipta anti virus dan firewall, namun di sisi lain menghancurkan data-data penting yang telah susah payah dibuat dan disimpan dan merusak jaringan serta tampilan WEB orang lain.

SMS Promosi Premium yang bekerja sama dengan provider seluler dan Mall, di satu sisi merupakan jalur promosi dengan biaya cukup rendah, jangkauan luas dan terarah, serta hasil yang mungkin cukup bagus, namun di sisi lain cukup mengganggu kenyamanan pengguna HP yang menganggap HP adalah adalah nomor kontak yang cukup pribadi (yang jelas cukup mengesalkan bagi saya menghapus sms promosi LBA-TSel setiap kali saya mendekati Mall Central Park, sedangkan saya setiap pagi dan sore harus melewati Mall tersebut untuk berangkat kerja dan pulang ke rumah hiks…).

SMS Promosi Kredit Tanpa Agunan, di satu sisi memudahkan pekerjaan marketing loan dan orang yang mungkin kepepet dana sehingga membutuhkan, namun di sisi lain mengesalkan bagi orang yang menyadari bahwa kredit dengan bunga yang tinggi bukanlah merupakan tambahan uang, melainkan pinjaman yang pada akhirnya malah menjadi beban.

Dan mungkin masih banyak lagi jenis teknologi yang lebih cenderung mengakibatkan ketidaknyamanan pihak lain.

Ketika teknologi yang lebih cenderung mengakibatkan ketidaknyamanan pihak lain dan dunia maya dipersatukan, Bayangkan besarnya efek yang bisa ditimbulkan.

Saya melihat dan mencermati banyak kawan-kawan aktivis di sekitar saya yang membuat organisasi berbagai jenis dan karakter. Ada yang fokus pada masalah hukum, soal HAM, soal kebijakan dalam negeri, soal kelautan, soal geopolitik nasional dan internasional dsbnya. Dan ada juga yang terjun ke partai politik. Hikmah apa yang saya dapat?

"BUKANLAH KEHEBATAN DAN KEKUATAN ORGANISASI/ PARTAI POLITIK ITU TERLETAK PADA INFRASTRUKTUR, ASET DAN "ALAT PERANG" YANG MILIKINYA, NAMUN KEKUATANNYA ADALAH PADA PARA AKTIVISNYA YANG MEMILIKI VISI BESAR AKAN IDEOLOGI YANG DIANUTNYA!"

So, melihat organisasi yang menjamur dan sistem MULTI PARPOL kita saat ini, satu saja menjadi kata kuncinya UNTUK MELIHAT KEKUATAN DAN KEHEBATAN DARI ORGANISASI ATAU PARPOL TERSEBUT, yakni:
"BAGAIMANA BESAR OTORITAS PARA AKTIVISNYA DI DALAM ORGANISASI ATAU PARPOL TERSEBUT?"

Kasus Masinton Pasaribu, bisa saja sebuah CHARACTER ASSASSINATION Parpol yang menaungi dan menghantarkan Masinton sebagai Wakil Rakyat di Parlemen dimana Masinton sebagai salah satu A MAN BEHIND THE GUN dari Kekuatan Parpol tersebut. Ada upaya PELEMAHAN, PENGGEMBOSAN DAN PEMBUSUKAN PERAN PARPOL YANG MENAUNGI PARA AKTIVISNYA. Ada upaya GENOCIDE PERAN POLITIK PARA AKTIVIS DALAM KANCAH POLITIK NASIONAL INDONESIA!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun