Mohon tunggu...
doddy domba
doddy domba Mohon Tunggu... Wiraswasta - Praktisi aqiqah Indonesia dan Praktisi Peternakan domba dan Kambing

Setelah semua pengalaman dalam Studi, beberapa bisnis dan beberapa posisi dalam karir, sekarang saya memutuskan untuk membuka usaha sendiri yang fokus dalam peternakan domba dan semua sektor yang berhubungan dengan bisnis semacam ini seperti Domba F&B, Toko Makanan, Motivator menjadi pengusaha, dan konsultan domba di indonesia, dan tujuan besar hidup saya adalah untuk menciptakan industri domba di indonesia, dan berharap dapat membuka hubungan dengan industri domba internasional yang sudah ada Specialties: Busines, Farming, Comunicating, ( CEO Aqiqah Saung Domba ) ( Ketua Dewan Pendiri Aspaqin/asosiasi pengusaha aqiqah indonesia ) ( Ketua Bidang Pemasaran Hpdki/himpunan peternak domba kambing ) ( Founder Group Facebook Pertemanan Peternak Domba Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

10 Pemikiran yang Salah tentang Bisnis

21 November 2021   10:57 Diperbarui: 21 November 2021   11:07 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebih parah lagi, saya pun menghapus biaya asuransi, walaupun hal itu penting.

Akhirnya, konsekuensi dari bisnis yang dijalani harus mengorbankan gaya hidup dan kenyamanan yang selama ini

didapatkan. Hal ini karena di depan sana ada mimpi indah yang siap menanti. Dua kali lebih nikmat dari apa yang dilepaskan saat ini. Hal ini penting untuk disampaikan karena kita harus merelakan beberapa hal yang berhubungan dengan comfort zone. Kita juga harus mensupport 100% bisnis kita. Namun demikian, hal ini juga jangan membuat kita takut. Justru ini dapat mengarahkan agar kita lebih siap ketika terjun dalam dunia bisnis.

7. Keluarga dan teman mendukung sepenuhnya

Kita jangan berpikir bahwa bisnis itu akan mudah dilakukan dan mendapat dukungan dari orang sekitar. Pada permulaan bisnis, kita akan berjalan di atas kaki sendiri dan mungkin tidak ada satu pun dari lingkugan yang akan mendukung, termasuk istri, saudara, bahkan orang tua. Percayalah bahwa orang-orang yang ada di sekeliling kita mungkin akan membawa kita pada seonggok pemikiran negatif dan ketakutan mengenai bisnis yang akan dijalankan. Apakah tindakan mereka itu salah? Tentu tidak, karena mungkin mereka tidak menyukai ketidakpastian (risiko).

Penulis akan mengisahkan sedikit pengalaman pribadi terkait upaya untuk menghadapi kondisi seperti ini. Pada tahun 2008, penulis dan beberapa teman akan memulai bisnis di ruangan kecil di sebuah rumah kost-kostan. Lokasinya pun berada di dalam gang. Adapun bisnis yang akan dijalankan adalah sebuah distro atau butik anak muda. Dalam membangun bisnis ini, banyak pertanyaan berat yang harus dihadapi, antara lain sebagai berikut.

Apakah mungkin usaha yang dilakukan di dalam gang ini bisa diterima calon konsumen?

Apakah mungkin orang mau dengan sengaja datang dan masuk ke dalam gang hanya untuk membeli baju?

Apakah ada orang yang mau menitipkan barangnya di toko saya yang sangat kecil ini?

Apakah mungkin saya bisa menghasilkan pendapatan untuk membayar gaji pegawai?

Apakah bisa saya memproduksi baju sebagai produk yang akan dijual?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun