Jangan pernah berpikir bahwa bisnis itu adalah investasi yang instant. Semua pebisnis sukses membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk mencapai bentuk sempurnanya dan memasuki wilayah "area sukses". Berikut beberapa nama besar yang sukses pada bisnis yang digelutinya.Â
Rina Gunawan, membangun bisnis wedding organizer-nya semenjak masih kuliah di Universitas Pancasila tahun 1992. Namun, baru pada tahun 2000, Rina Gunawan mendapatkan event terbesarnya, yaitu pada saat ulang tahun anaknya Krisdayanti. Setelah sukses menyelenggarakan acara tersebut, Rina Gunawan mulai menapaki kenyamanan dan kesuksesaannya dalam menjalankan usaha weeding organizer-nya. Untuk mendapatkan orderan pertama yang sesuai, Rina Gunawan memerlukan waktu 8 tahun.
Hendy Setiono, pemilik warung Kebab Baba Rafi. Dia memulai bisnis ini pada tahun 2003 saat masih duduk di bangku kuliah ITS pada semester 2. Setelah 4 tahun menjalani bisnis ini, Hendy baru bisa melakukan gebrakan dengan melakukan franchise dan membuka 100 gerai di 16 kota. Setelah membuka franchise tersebut, Hendy bisa merasakan kesuksesan. Pada tahun 2011, Hendy telah memiliki 750 outlet dengan 2.400 karyawan.
Arifin Panigoro, milyuner dari Medco ini memulai bisnisnya pada tahun 1973. Pada tahun 1981, beliau baru memasuki bisnis pipeline. Setelah melalui banyak cobaan bisnis, akhirnya pada tahun 1990, Arifin Panigoro melalui Medco membeli sumur di Tarakan senilai US $ 13 Juta. Sumur tersebut bisa memproduksi 4.000 barel minyak dan baru pada tahun 1995 Medco membeli ladang minyak yang bisa berproduksi hingga 80.000 barel per hari (bph). Anda bisa melihat bahwa cukup banyak waktu yang dibutuhkan seorang Arifin Panigoro untuk bisa menikmati rintisan bisnis yang dibangun.
Bob Sadino, milyuner agribisnis ini memulai bisnisnya pada tahun 1967. Sama seperti pengusaha sukses lainnya, Bob Sadino tidak langsung sukses. Setelah melalui banyak tetesan keringat, baru pada tahun 1985, Bob Sadino mampu memproduksi daging dan sayuran dalam jumlah besar, yaitu rata-rata per bulan mencapai 40---50 ton daging segar, 60---70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran segar.
Dengan beberapa gambaran di atas, sebaiknya lakukan persiapan yang matang, terutama persiapan mental bahwa bisnis yang akan digeluti tentu membutuhkan waktu dan tentu saja tidak instant. Hal ini perlu dipahami karena banyak peternak baru yang masuk ke dalam bisnis ini mundur karena tidak segampang dan secepat yang mereka dapatkan dari buku atau televisi. Ingat, televisi dan dunia entertaintment akan mengubah sebuah singkong yang baru dipanen menjadi sebuah kue combro super lezat dan nikmat. Hal itu tidak heran dan juga tidak salah. Memang tugas mereka untuk memiliki produk seperti itu. Akan tetapi, hal yang sangat penting adalah bagaimana proses bagaimana kue combro tersebut bisa ada, lalu dikonsumsi oleh masyarakat.
4. Â Â Bisnis bisa membiayai dirinya dan tidak membutuhka back up dana atau modal tambahan
Jika mulai berbisnis, apalagi di dalam dunia peternakan, back up dana untuk operasional sebagai modal usaha merupakan hal yang penting. Banyak hal yang akan ditemui pada bisnis ini sehingga tiga bulan atau satu tahun pertama merupakan masa kritis dalam bisnis. Berdasarkan pengalaman, dalam perencanaan keuangan pembuatan usaha perlu memasukkan ekstra modal kerja sebagai back up sehingga bila bisnis membutuhkan suntikan dana, back up dana tersebut bisa digunakan. Dengan demikian, bisnis akan tetap berjalan dan tidak akan mati karena keterbatasan modal.
5. Memiliki waktu yang sama seperti sebelum memulai bisnis
Sebelum memasuki dunia bisnis, ingatlah bahwa kita akan memasuki suatu dunia baru yang bisa menyedot setengah atau hampir tiga per empat dari waktu yang selama ini bisa digunakan untuk keperluan pribadi dan keluarga. Untuk itu, siapkan mental dan komunikasikan dengan baik kegiatan baru tersebut dengan teman dan keluarga. Jelaskan dengan sangat sederhana dan membumi bahwa dengan adanya kegiatan baru ini, mungkin tidak akan memiliki waktu yang sama seperti dulu.
6. Â Â Kondisi keuangan saat memulai bisnis akan sama dengan sebelum bisnis