Mohon tunggu...
Doddi Ahmad Fauji
Doddi Ahmad Fauji Mohon Tunggu... Editor - Jurnalis Mandiri, penulis puisi, aktivis tani ternak

Another Voice

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Izakod Bekai Izakod Kai: Satu Hati Satu Tujuan

30 Juni 2022   00:06 Diperbarui: 30 Juni 2022   06:19 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bila sudah membicarakan tujuan, maka tentu kita harus berpaling pada preambule UUD 1945, yang menyebutkan tujuan daripada pendirian republik ini. Sekedar untuk mengingatkan, bila saja lupa kalimat-kalimat persis dari tujuan pendirian RI menurut preambule adalah seperti ini.

"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, 

maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada:

*  Ketuhanan Yang Maha Esa,

*  Kemanusiaan yang adil dan beradab,

*  Persatuan Indonesia, dan

*  Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,

*  serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."

Tujuan di atas, tidak akan ditolak oleh akal sehat, oleh bangsa manapun. Tetapi seringkali, justru kita lupa bahwa untuk mempertahankan kedaulatan negeri ini, juga sekaligus harus dengan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. 

Mungkinkah kemerdekaan dan perdamaian abadi bisa terwujud bila kita membentengi diri dengan moncong meriam, dengan kecurigaan dan kata-kata yang mengobarkan kebencian?

Kita tahu, misalnya, saat ada konfrontasi dengan Malaysia, kata-kata kasar berseliweran menghasut ke sana kemari, dan tidak menyelesaikan masalah, selain hanya mengobarkan kebencian. Contoh kalimat-kalaimat yang mengobarkan kebencian, saya kutipkan sebuah thread dari situs ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun