Â
Ragam respons (khususnya di ibu kota sebagai episentrum peristiwa):
Sosial: Saat itu banyak warga dari etnis Tionghoa serempak buru-buru melakukan eksodus untuk mengungsi keluar negeri karena takut menjadi korban sasaran amuk massa sebagai akibat dari akumulasi kecemburuan sosial selama rezim Orde Baru.
Individual: Pada umumnya warga bersikap mencari selamat sendiri. Banyak juga orang yang mendatangi lokasi kerusuhan massa dan penjarahan supermarket atau toko dengan maksud untuk menonton atau sebagian malah ikut melakukan penjarahan dan akhirnya menjadi korban sia-sia.
Cerdas Berperilaku: Sebagai warga biasa penulis memilih untuk berdiam di rumah bersama keluarga sambil mengikuti perkembangan situasi dari media cetak dan televisi.
II. Â Krisis pandemi covid-19
1) . Â Pandemi Covid-19 terjadi secara mendadak dan melanda hampir seluruh dunia, sehingga sangat berpotensi mengancam keselamatan jiwa semua orang.
2). Â Tidak ada krisis politik dalam negeri. Kekuasaan pemerintahan relatif berjalan stabil dan hadir secara efektif di tengah masyarakat.
Ragam respons:
Sosial: Di samping respons masyarakat seperti diuraikan di atas, nampaknya alih-alih mempercayakan penanganan pandemi covid-19 kepada kebijakan dan kemampuan pemeritah, banyak masyarakat justru tidak menyadari bahwa masalah serta tantangan yang belum pernah terjadi sepanjang sejarah tersebut lebih cepat ditangani sesuai dengan standar protokol WHO bila segenap masyarakat bersatu dan bahu-membahu dalam satu koordinasi.
Individual: Banyak warga alih-alih muncul solidaritas --meskipun belakangan secara sporadis mulai bermunculan aksi gotong royong yang sesungguhnya memang merupakan warisan budaya lama-- cenderung bertindak untuk mencari selamat dan kepentingan sendiri.