5.Menghasilkan tindakan. Seorang komunikator memerlukan adanya mekanisme umpan balik sehingga mereka tahu apakah pesannya sudah dipahami oleh komunikan. Umpan balik yang dimaksudkan di sini adalah tindakan para komunikan setelah menerima pesan dari komunikator. Dalam hal ini penyerahan laporan hasil pelaksanaan tugas maupun kegiatan yang telah dilaksanakan oleh bawahan dan pemberian saran pertimbangan dari bawahan pada saat pelaksanaan rapat koordinasi sebagai bahan perumusan kebijakan.
6.Mendorong saling percaya. Hal lain yang dapat disimpulkan dari hasil wawancara dengan Kepala Dinas Budparpora adalah bahwa komunikasi itu dimulai dari suasana saling percaya yang diciptakan antara komunikator dan komunikan. Komunikasi yang diliputi rasa saling percaya antara atasan dan bawahan ditunjukkan dengan pemberian tugas dan tanggung jawab oleh atasan kepada bawahan serta pendelegasian wewenang kepada bawahan.
7.Memelihara teamwork. Organisasi merupakan tempat berkumpulnya orang-orang dengan tujuan bersama. Sama halnya dengan Dinas Budparpora Kota Sibolga, tujuan bersama itu ada, dan harus tetap dijaga agar pencapaiannya dapat diraih secara bersama pula.
8.Menghargai status dan peran. Arus komunikasi dari pimpinan ke bawahan selalu diupayakan agar tetap dalam koridor saling menghargai.
9.Pemberdayaan SDM. Komunikasi yang berlangsung dari pimpinan ke bawahan juga mempunyai maksud agar bawahan dapat bekerja dan berfungsi sesuai dengan minat dan kemampuan bawahan tersebut. Penempatan dan penugasan seseorang selalu didasarkan kepada latar belakang dan kompetensi yang dia miliki.
10.Membangkitkan komunikasi. Tentu saja motivasi para pegawai harus terus ditingkatkan demi menjaga konsistensi kerja.
11.Menjalankan birokrasi. Sebagai organisasi formal, maka aliran informasi terutama sebelum mengeksekusi sebuah tindakan harus melalui beberapa tahapan sebelum tiba pada pengambilan keputusan.
12.Penyelesaian masalah. Pelaksanaan tugas-tugas di organisasi tidak lepas dari masalah. Namun penyelesaian masalah selalu dicoba ditangani dengan cara mengkomunikasikannya terlebih dahulu dengan pimpinan.
KESIMPULAN
Peran pemimpin dalam komunikasi organisasi sangat krusial, terutama dalam konteks komunikasi. Seorang pemimpin harus mampu mempengaruhi dan memberi contoh kepada bawahannya untuk mencapai tujuan bersama. Keterampilan komunikasi yang efektif, baik verbal maupun nonverbal, membantu menciptakan lingkungan kerja yang positif dan mendorong partisipasi anggota tim. Pemimpin yang baik dapat mendiagnosis situasi, beradaptasi dengan perubahan, dan mengomunikasikan pesan dengan jelas. Dengan demikian, komunikasi yang baik tidak hanya meningkatkan pemahaman dan hubungan antar anggota, tetapi juga memfasilitasi pengambilan keputusan yang lebih baik dalam organisasi.
Anda dapat mengunjungi website https://bk.fip.unesa.ac.id/ untuk mengetahui informasi edukasi menarik lainnya. Semoga informasi yang disampaikan dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat di implementasikan dalam kehidupan sehari-harinya