b.Kepemimpinan dalam Organisasi
Kepemimpinan dalam organisasi merupakan sebuah proses dimana seorang pemimpin mempengaruhi dan memberikan Contoh terhadap bawahannya untuk mencapai tujuan organisasi.
c.Manajemen Partisipatif
Pendekatan dalam menjalakan tindakan dalam perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui komunikasi intraktif sehingga terbangun pengertian dan kepercayaan antara pimpinan dan bawahan.
C.Peran Pemimpin Dalam Komunikasi Organisasi
Dalam sebuah organisasi, pemimpin berperan sebagai komunikator yang efektif. Kemampuan komunikasi yang baik, baik verbal maupun nonverbal sangat penting untuk merangsang partisipasi anggota tim. Komunikasi verbal yang efektif melibatkan penggunaan kata-kata yang ramah dan sopan, sementara komunikasi nonverbal merupakan penyampaian konsep abstrak seperti kebenaran dan etika melalui bahasa tubuh. Efektivitas organisasi sangat bergantung pada komunikasi yang jelas, karena hal ini menciptakan pemahaman yang sama antara pengirim dan penerima informasi di semua level. Masalah dalam komunikasi dapat mengganggu kelancaran kegiatan organisasi dan berdampak negatif. Oleh karena itu, komunikasi kepemimpinan dalam organisasi sangat penting.
Efektivitas organisasi terletak pada efektivitas komunikasi, sebab komunikasi itu penting untuk menghasilkan pemahaman yang sama antara pengirim informasi dengan penerima informasi pada semua tingkatan/level dalam organisasi. Kelancaran semua kegiatan organisasi akan dapat terganggu jika terdapat suatu masalah yang menyangkut komunikasi dan apabila terjadi masalah dalam komunikasi maka di khawatirkan akan memberi dampak buruk bagi organisasi tersebut. Pentingnya komunikasi kepemimpinan dalam organisasi antara lain:
1.Menimbulkan pemahaman. Pemahaman dalam berkomunikasi ialah kemampuan memahami pesan secara cermat sebagaimana dimaksudkan oleh komunikator. Dalam hal ini komunikasi dikatakan efektif apabila mampu memahami secara tepat. Sedang komunikator dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan secara cermat.
2.Menimbulkan kesenangan. Kesenangan diartikan apabila proses komunikasi itu selain berhasil menyampaikan informasi, juga dapat berlangsung dalam suasana yang menyenangkan kedua belah pihak. Sebenarnya tujuan berkomunikasi tidaklah sekedar transaksi pesan, akan tetapi dimaksudkan pula untuk saling interaksi secara menyenangkan untuk memupuk hubungan antar pegawai.
3.Mengubah sikap. Pengaruh pada sikap dapat diartikan apabila seorang komunikan setelah menerima pesan kemudian sikapnya berubah sesuai dengan makna pesan itu. Tindakan mempengaruhi orang lain merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari di perkantoran.
4.Membina hubungan baik. Dalam proses komunikasi yang efektif secara tidak sengaja meningkatkan kadar hubungan interpersonal. Di lingkungan perkantoran, sering sekali komunikasi dilakukan bukan untuk menyampaikan informasi atau mempengaruhi sikap semata, tetapi sebaliknya kadang-kadang terdapat maksud implisit, yakni untuk membina hubungan baik.