Mohon tunggu...
D A I N
D A I N Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

seorang mahasiswa yang hobi membaca, menulis, dan menggambar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Pertama-Ku

29 April 2024   23:46 Diperbarui: 29 April 2024   23:52 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sama-sama. Lain kali kalau bawa buku hati-hati, ya. BTW, kenalin, aku Jo." Saat itulah Elise mengetahui nama pria yang telah membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Sejak saat itu mereka sering menghabiskan waktu bersama untuk menonton film terbaru di bioskop, berkeliling untuk mencari tempat makan dengan menu yang enak, menikmati malam minggu di taman kota, atau hanya ngobrol berjam-jam di kafe. Elise merasa ia memiliki banyak kesamaan dengan Jo, membuatnya berpikir barangkali mereka bisa menjalin hubungan yang lebih dari sekedar teman.

Sebagai sentuhan terakhir Elise menyemprotkan parfum yang disukai Jo, yang membuatnya memuji Elise karena ia merasa nyaman saat mencium wanginya, di beberapa bagian tubuhnya. Setelah semuanya beres Elise bergegas menuju sebuah kafe tempat mereka biasa bertemu yang jaraknya tak jauh dari tempat tinggal Elise. 

Sepanjang perjalanan Elise tak bisa berhenti memikirkan bagaimana reaksi Jo ketika melihat penampilannya yang amat berbeda dari biasanya. Sapuan riasan tipis di wajahnya yang membuatnya tetap terlihat natural, dress hijau keabu-abuan selutut berlengan pendek karena Jo pernah bilang bahwa Elise akan terlihat makin cantik jika mengenakannya, flat shoes berwarna putih gading, dan rambut cokelat panjangnya yang pernah dipuji Jo karena warna dan gelombangnya yang indah digerai dan ditata sedemikian rupa. 

Jo pasti menyukainya, pikir Elise, dengan begitu akan lebih mudah baginya untuk menyatakan perasaannya kepada Jo. Ia tak perlu khawatir Jo akan menolaknya.

"Sekedar saran ya, El. Jangan terlalu berharap Jo bakal suka sama kamu. Kamu tahu sendiri, kan, banyak cewek yang suka sama dia. Dia juga orangnya humble ke semua orang. Jadi, sebagai teman, aku nggak mau kamu sakit hati gara-gara cowok." Ucapan dari seorang teman dekat Elise tiba-tiba terlintas di benaknya. Namun, ia tak menghiraukan saran temannya itu dan tetap yakin bahwa ia dan Jo akan menjadi pasangan kekasih tidak lama lagi.

Sesampainya di kafe Elise langsung memesan segelas Americano dingin dan duduk di sebuah meja yang terletak di sudut ruangan. Nuansa hijau mint dan merah muda yang lembut ruangan itu sangat cocok dengan penampilan Elise hari ini. Ia menunggu kedatangan Jo sambil menikmati pemandangan di luar yang cerah melalui jendela besar kafe tersebut. 

Tak lama kemudian minumannya sampai di meja, disusul kedatangan sosok yang ia tunggu-tunggu. Seketika ia tersenyum lebar dan ingin menyapa Jo dari mejanya, namun ia urungkan niatnya itu ketika ia melihat seorang wanita yang mengekor di belakang Jo yang berjalan menghampirinya.

"Hai, El. Udah nunggu lama, ya?" tanya Jo sambil menarik kursi di depan Elise dan mempersilahkan wanita yang datang bersamanya itu duduk. Sedangkan Jo mengambil kursi dari meja kosong lain yang ada di dekat mereka.

Melihat yang dilakukan Jo terhadap wanita itu membuatnya bingung, entah kenapa ia merasa tiba-tiba dadanya sakit. "Hai, Jo. Nggak kok. Aku barusan nyampe. I-ini..."

"Oh, iya. Kenalin dia pacar aku, Freya."

Wanita itu tersenyum dan menyodorkan tangannya keoada Elise.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun