Globalisasi dan perubahan merupakan dua hal yang saling berkaitan dan tidak bisa terpisahkan. Pada satu sisi, perubahan dan perkembangan dalam bidang teknologi menjadi instrumen yang mendorong adanya globalisasi. Sedangkan globalisasi mendorong kemajuan diberbagai bidang pengetahuan dan teknologi hingga saat ini.Â
Banyak perdebatan mengenai dampak positif dan negatif globalisasi dalam ruang diskusi yang mengiringi kemajuan globalisasi. Beberapa orang berpandangan bahwa globalisasi hanya memberi dampak negatif, dengan menggerus nilai-nilai kemanusiaan, dan menciptakan ketimpangan yang tinggi antara masyarakat proletariat dengan golongan elit.Â
Demikian pula dalam kaitannya dengan konteks politik, globalisasi dianggap sebagai instrumen bagi negara maju untuk mengeksploitasi negara berkembang dengan menciptakan sistem yang menguntungkan bagi mereka, dan berupaya mempertahankan eksistensi sistem semacam ini. Namun, terlepas dari hal tersebut globalisasi memberikan manfaat yang begitu besar dalam perkembangan zaman. Vietnam dapat menjadi salah satu contoh negara berkembang yang dapat memanfaatkan pengaruh globalisasi (Rijal & Maharani, 2022).Â
Pada periode tahun 1980-an, Vietnam dikenal sebagai salah satu negara termiskin di dunia. Sistem ekonomi yang diterapkan tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar masyarakatnya. Inflasi yang terjadi bahkan mencapai angka 400 %, dan pemadaman listrik merupakan hal yang biasa terjadi di kota-kota Vietnam (Fund, 2018). Namun, berbeda dengan kondisi saat ini transisi Vietnam tidak diragukan lagi dan menjadi salah satu keberhasilan.
Berdasarkan data diatas menunjukkan tren positif pada pertumbuhan ekonomi di Vietnam Walaupun selama 2 tahun pertumbuhan ekonomi Vietnam begitu terdampak pandemi dan konflik Rusia Ukraina sektor perekonomian Vietnam kembali tumbuh setelahnya sehingga tidak mengherankan Vietnam menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di kawasan Asia Tenggara, dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6.7 persen pada tahun 2021.Â
Hal ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang mulai membuka diri bagi potensi kerja sama dari pihak-pihak eksternal, sehingga berbagai sektor dalam negeri dapat dikembangkan dengan memanfaatkan aliran dana maupun transfer ide yang menguntungkan. Pendapatan meningkat, kemiskinan menurun,dan keuntungan yang didapatkan oleh petani menjadi bukti percepatan ekonomi yang didapatkan dari strategi pemerintah dalam mentransformasi kebijakan ekonomi.
Sektor Unggulan Perekonomian Vietnam
Perekonomian di Vietnam mengalami beberapa periode. Sebelum masa perlawanan sektor pertanian menjadi sektor yang menopang perekonomian di Vietnam. Pemerintah Vietnam melakukan berbagai cara dalam mendorong kegiatan produksi. Selain itu, bantuan khusus dari Pemerintah, badan-badan dan unit militer, pertanian selama masa perlawanan dijamin stabil dan menyediakan makanan yang cukup selama masa perlawanan.Â
Di daerah-daerah yang dibebaskan, produksi pertanian berkembang, hasil pangan pada tahun 1954 mencapai hampir 3 juta ton, meningkat 13,7% dibandingkan tahun 1946. Pertanian telah memenuhi misinya sebagai landasan perekonomian perlawanan dengan kontribusi yang besar dalam mengatasi kelaparan yang terjadi pada saat itu yang diakibatkan oleh peperangan.Â
Selanjutnya pada masa pasca perlawanan yang dimenangkan oleh Vietnam Utara. Mulai dibentuklah kebijakan rencana pembangunan sosio-ekonomi 5 tahun pertama (1961-1965) yang mengedepankan industrialisasi dengan basis material dan teknis sosialisme. Produksi industri secara bertahap dipulihkan dan dikembangkan seiring dengan arah industrialisasi, banyak fasilitas produksi industri dipulihkan dan dibangun (Huong, 2020).Â
Pada tahun 1975, nilai total hasil industri mencapai 4.175,4 miliar VND, 13,8 kali lebih tinggi dibandingkan tahun 1955; Rata-rata kenaikan tahunan pada periode 1956 -- 1975 meningkat sebesar 14%/tahun. Pada masa ini dikenal dengan perencanaan periode pusat yang bersubsidi/ periode subsidi. Dengan adanya program subsidi dari pemerintah Vietnam memberikan banyak manfaat dengan memusatnya kegiatan ekonomi yang ada pada negara ini. Selain itu, dalam industrialisasi mampu mengikuti tren industrialisasi yang berfokus pada pengembangan industri berat.Â