Menurut Mankiw (2009), inflasi yang rendah berarti bahwa kenaikan harga barang dan jasa berlangsung secara terkendali dan tidak terlalu tinggi. Ini penting karena inflasi yang tinggi dapat merusak daya beli konsumen dan mengganggu perencanaan ekonomi.Â
Lalu, defisit anggaran yang terlalu besar dapat mengarah pada peningkatan utang pemerintah, yang pada gilirannya dapat merusak kestabilan ekonomi. Tingkat bunga yang stabil juga merupakan indikator penting dari stabilitas makroekonomi. Perubahan yang tiba-tiba dalam tingkat bunga dapat mempengaruhi keputusan investasi, konsumsi, dan tabungan, sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Pemenuhan kriteria ini penting untuk menjaga kestabilan mata uang tunggal.
Keuntungan dan Kerugian Mata Uang Tunggal
Penggunaan mata uang tunggal memiliki beberapa manfaat yang dapat meningkatkan perekonomian negara-negara yang menggunakan mata uang tersebut. Melalui penetapan mata uang tunggal mata uang tunggal dapat menciptakan efisiensi dan efektivitas dalam meningkatkan perekonomian negara seperti berkurangnya biaya transaksi perdagangan antar negara ASEAN melalui tidak adanya ongkos transaksi mata uang dan risiko nilai tukar yang pada umumnya mengikuti proses pembayaran dalam bertransaksi perdagangan antarnegara, serta dapat meningkatkan transparansi harga dari sebuah produk yang diperdagangkan oleh negara di kawasan mata uang tunggal yang bersangkutan.Â
Di sisi lain dengan adanya mata uang tunggal di suatu regional akan membuka peluang besar bagi para investor untuk menanamkan modal di kawasan tersebut tanpa harus memperhatikan fluktuasi kurs.
Penerapan mata uang tunggal hanya relevan jika kawasan yang bersangkutan telah memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh teori kawasan mata uang tunggal optimum (optimum currency Area atau OCA). Menurut Mundell (1961), OCA meliputi cakupan prakondisi politik dan standar kriteria ekonomi tertentu. Namun, layak atau tidaknya sistem nilai tukar yang akan dipakai tergantung kesiapan perekonomian di kawasan tersebut untuk memenuhi syarat-syarat yang terdapat pada kriteria utama OCA.
Dari teori kawasan mata uang tunggal optimum tersebut memiliki keuntungan antara lain:
Investasi meningkat karena para investor asing tidak takut terhadap perubahan kurs.
Integrasi ekonomi yang lebih besar diakibatkan adanya pergerakan barang, jasa, dan modal secara mudah di wilayah tersebut sehingga distribusi perdagangan akan mengalami arus dengan cepat dan biaya transaksi lebih rendah akan mengarah pada peningkatan perdagangan.
Sistem nilai tukar yang lebih stabil dikarenakan negara secara bersama-sama akan mengatur kebijakan moneter sehingga ketahanan stabilitas moneter terutama nilai tukarnya akan lebih baik.
Kerugian ditetapkannya Optimum Currency Area: