Berbeda dengan IMF, BRICS Development Bank lebih memfokuskan pada investasi infrastruktur bagi negara anggota maupun non-anggota. Tidak ada persyaratan bagi negara-negara peminjam untuk mengimplementasikan kebijakan NDB khususnya dalam hal perekonomian di negara mereka.Â
Selain itu, peminjaman dana yang dilakukan dapat menggunakan mata uang nasional negara masing-masing dan dimasa depan pembayaran pinjaman pun dapat menggunakan mata uang lokal meskipun nilainya tidak sama. Hal ini yang menjadikan perbedaan NDB disbanding organisasi keuangan lainnya.
Meskipun banyak perbedaan dengan sistem yang dikembangkan oleh bank tradisional barat, NDB tidak bermaksud untuk menjadikannya sebagai pesaing, melainkan ingin membentuk pembagian kerja dengan bank-bank tradisional tersebut.Â
Pada September 2016, terjadi kesepakatan kerja sama antara NDB dan World Bank yang lebih dispesifikasin pada proyek infrastruktur, dengan penekanan pada pasokan energi dan air.Â
Beberapa bentuk kerja sama lainnya juga sudah disepakati termasuk dengan Bank Investasi Eropa, Bank Pembangunan Eurasia, Bank Investasi Internasional, dan lain sebagainya. Bentuk kerja sama tersebut secara sederhana dapat menghasilkan standar dan prinsip umum, pembagian risiko, serta sebagai peningkatan volume sumber keuangan.
Strategi kerja sama yang dilakukan oleh NDB tidak hanya digunakan sebagai peningkatan pembangunan di negara-negara BRICS namun juga digunakan untuk memposisikan diri sebagai bank pembangunan "tipe baru".Â
Hal ini dimulai dengan bentuk implementasi di negara BRICS sendiri dengan menyusur kerja sama dengan bank nasional dan regional di negara masing-masing.Â
Kerjasama ini tentu akan menguntungkan kedua belah pihak. Melalui kemitraan dengan NDB, negara anggota akan mampu memperbaiki infrastruktur dan industri di negaranya.Â
Misalnya, Afrika Selatan yang mendapatkan banyak dampak positif khususnya di bidang peningkatan kerjasama ekspor dan human development index yakni kesehatan, Pendidikan, dan kesejahteraan manusia. Selain itu, di India, NDB juga mendanai proyek Mumbai  Metro  Rail dengan pemberian biaya sebesar USD 260 juta (sekitar 10% dari total proyek). Pembangunan ini cukup penting dan berpengaruh terhadap ekonomi secara keseluruhan di India.
Meskipun demikian, seperti lembaga keuangan lainnya, dibentuknya NDB menjadi peluang ketergantungan khususnya bagi negara-negara berkembang. Dengan promosi infrastruktur yang dibutuhkan oleh negara berkembang dan mekanisme peminjaman dana yang terbilang lebih mudah dapat menjadikan NDB sebagai lembaga keuangan acuan.Â
Selain itu adanya pengaruh politik tiongkong dan isu Chinese debt trap mengharuskan negara-negara untuk tetap berhati hati dalam mengambil keputusan untuk meminjam dana di NDB.