Harga dari korupsi: Bukti dari Indonesia
Adanya korupsi mengakibatkan berbagai dampak negatif bagi perekonomian Indonesia. Tindakan korupsi dapat merusak sendi-sendi perekonomian negara, berbagai permasalahan ekonomi akan muncul akibat korupsi. Masalah-masalah tersebut antara lain sebagai berikut:
Menurunnya Pertumbuhan Ekonomi
Perbuatan korupsi dapat mengakibatkan lesu dan turunnya pertumbuhan ekonomi dan juga investasi. Adanya pembayaran ilegal, ongkos manajemen dalam negosiasi dengan pejabat korup, dan risiko pembatalan perjanjian atau karena penyelidikan. Semua hal tersebut akan meningkatkan biaya niaga sehingga menimbulkan kerugian pada sektor privat.Â
Secara makro, negara yang tingkat korupsinya tinggi akan mengakibatkan perusahaan asing atau perusahaan multinasional enggan untuk berinvestasi di Indonesia karena berinvestasi di negara korup justru merugikan akan mereka karena munculnya biaya-biaya siluman yang tinggi.Â
Kepala BKM Bahlil Lahadalia (2020) mengatakan bahwa permasalahan korupsi membuat para investor menjadi enggan untuk menanamkan modalnya di Indonesia apalagi dengan Indeks Persepsi Korupsi Indonesia masih tinggi yaitu berada di urutan 85 dari 180 negara.
Penurunan Produktivitas
Jika perekonomian negara berjalan dengan lesu akibat rendahnya pertumbuhan ekonomi dan investasi. Maka akan mengakibatkan tingkat produktivitas juga menurun.Â
Penurunan investasi akan membuat terhambatnya perkembangan kapasitas produksi sebuah perusahaan. Sehingga akan menimbulkan masalah baru seperti meningkatnya PHK dan pengangguran. Kasus nyata dari hal ini yaitu "3 Dirut PLN Tersandung Kasus Korupsi", Kasus ini terjadi sejak tahun 2004 hingga tahun 2019.Â
Wajar saja perusahaan BUMN tersebut selalu merugi setiap tahunnya, walaupun disisi lain pemerintah selalu mengucurkan subsidi untuk perusahaan BUMN tersebut. Banyak aset negara yang dicuri oleh oknum-oknum terkait untuk kepentingan pribadi.
Rendahnya Kualitas Barang dan Jasa