Mohon tunggu...
Sinn MS
Sinn MS Mohon Tunggu... Guru - Educator | Content Writer

Mengamati fenomena kehidupan. Menulis apapun yang terlihat.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Bahaya Food Waste, Bagaimana Kita Mengatasinya?

11 Juni 2024   06:53 Diperbarui: 11 Juni 2024   07:47 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kehidupan modern yang serba cepat, kita sering kali mengabaikan dampak dari kebiasaan sehari-hari yang terlihat remeh bagi manusia namun dampaknya besar bagi lingkungan, seperti membuang sisa makanan. Sisa makanan inilah yang kemudian menjadi limbah yang sering kita sebut sebagai food waste. Food waste merupakan masalah global yang memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan. Di era konsumsi berlebihan ini, food waste menjadi salah satu masalah lingkungan yang serius. Setiap tahunnya, jutaan ton makanan terbuang percuma di seluruh dunia. Makanan yang seharusnya bisa dikonsumsi berakhir di tempat pembuangan sampah, menciptakan berbagai masalah lingkungan. Bagaimana dampaknya bagi lingkungan? 

1. Emisi Gas Rumah Kaca

Salah satu dampak paling signifikan dari food waste adalah emisi gas rumah kaca. Ketika makanan terbuang dan membusuk di tempat pembuangan sampah, proses pembusukan tersebut menghasilkan gas metana. Metana adalah gas rumah kaca yang memiliki potensi pemanasan global sekitar 25 kali lebih besar dibandingkan dengan karbon dioksida dalam jangka waktu 100 tahun. Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), jika food waste adalah sebuah negara, maka ia akan menjadi penghasil emisi gas rumah kaca terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Tiongkok.

2. Pemborosan Sumber Daya Alam

Produksi makanan memerlukan sejumlah besar sumber daya alam, termasuk air, tanah, dan energi. Ketika makanan terbuang, semua sumber daya ini juga ikut terbuang. Misalnya, untuk memproduksi 1 kilogram daging sapi, dibutuhkan sekitar 15.000 liter air. Artinya, jika daging sapi terbuang, air yang digunakan untuk produksinya juga ikut terbuang. Selain itu, tanah yang digunakan untuk bercocok tanam dan energi yang digunakan dalam proses produksi dan transportasi juga sia-sia.

3. Degradasi Tanah dan Deforestasi

Untuk memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat, banyak hutan yang dibuka untuk dijadikan lahan pertanian. Deforestasi ini tidak hanya mengurangi keanekaragaman hayati tetapi juga meningkatkan emisi karbon karena pohon-pohon yang ditebang tidak lagi bisa menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Ketika makanan yang dihasilkan dari lahan ini terbuang, upaya dan sumber daya yang digunakan untuk membuka lahan tersebut menjadi sia-sia, dan dampak lingkungan dari deforestasi semakin parah.

4. Penggunaan Pupuk dan Pestisida

Produksi makanan sering kali melibatkan penggunaan pupuk dan pestisida untuk meningkatkan hasil panen. Namun, penggunaan berlebihan dari bahan kimia ini dapat mencemari tanah dan air. Limbah makanan berarti bahwa pupuk dan pestisida yang digunakan untuk memproduksi makanan tersebut juga terbuang sia-sia, menyebabkan kerusakan lingkungan tanpa memberikan manfaat yang diharapkan.

5. Penggunaan Energi yang Berlebihan

Rantai pasokan makanan modern sangat bergantung pada energi, dari penggunaan mesin-mesin pertanian, transportasi, hingga penyimpanan di lemari pendingin. Energi yang digunakan dalam seluruh proses ini sebagian besar berasal dari bahan bakar fosil yang berkontribusi pada emisi gas rumah kaca. Ketika makanan terbuang, energi yang digunakan dalam proses produksi dan distribusi juga terbuang, menambah beban lingkungan.

Adakah Solusi untuk Mengatasi Food Waste?

Mengatasi food waste adalah langkah penting untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Untuk mengatasinya, tentu kita harus melibatkan semua pihak, seperti masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, dan lain sebagainya. Beberapa solusi yang bisa kita lakukan antara lain:

  • Perencanaan Makanan: Individu dapat membuat rencana makan mingguan dan membeli hanya bahan makanan yang diperlukan untuk mengurangi pemborosan.
  • Peningkatan Kesadaran: Edukasi tentang dampak food waste terhadap lingkungan perlu ditingkatkan agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya mengurangi limbah makanan.
  • Teknologi Penyimpanan: Penggunaan teknologi penyimpanan yang lebih baik dapat membantu memperpanjang umur simpan makanan dan mengurangi jumlah makanan yang terbuang.
  • Belanja dengan Cerdas: Belilah makanan sesuai dengan kebutuhan dan perhatikan tanggal kedaluwarsa produk. Hindari pembelian berlebihan yang dapat menyebabkan makanan menjadi terbuang.
  • Membuat Kompos: Manfaatkan sisa makanan organik untuk membuat kompos. Ini tidak hanya mengurangi food waste tetapi juga memberikan nutrisi bagi tanah
  • Kebijakan Pemerintah: Pemerintah dapat menetapkan kebijakan yang mendukung pengurangan food waste, seperti insentif untuk donasi makanan dan peraturan yang mengatur produksi dan distribusi makanan.

Food waste merupakan masalah serius yang berdampak negatif terhadap lingkungan. Mulai dari emisi gas rumah kaca hingga pemborosan sumber daya alam, serta dampak dari limbah makanan sangat luas dan merusak. Mari kita mulai meningkatkan kesadaran dan mengambil langkah-langkah nyata untuk mengurangi food waste, sehingga kita dapat membantu melindungi lingkungan dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan. Setiap individu memiliki peran dalam mengatasi masalah ini, dan perubahan kecil dalam kebiasaan sehari-hari dapat memberikan dampak yang signifikan.

Sumber:

Dewan Guru Besar UI beri solusi tangani "food waste" di Indonesia - ANTARA News 

Sering Menyisakan Makanan? Ini Dampaknya Bagi Lingkungan dan Kehidupan Manusia - Semua Halaman - National Geographic (grid.id)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun