Mohon tunggu...
Data Membangun Indonesia
Data Membangun Indonesia Mohon Tunggu... Konsultan - Lembaga Riset

Akun resmi Data Membangun Indonesia. Melihat dan membangun Indonesia dengan kajian dan data. Kunjungi kami di twitter @dmindonesia_org

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bagaimana Respon Berbagai Kota dan Negara di Dunia Selama Pandemi Covid-19?

14 Juli 2020   00:08 Diperbarui: 19 Juli 2020   09:28 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Metode Tes Massal

Di masa pandemi seperti sekarang ini, ukuran kekuatan negara di mata publik dunia tercermin dari seberapa baik cara negara untuk menekan angka positif atau kasus kasus kematian akibat COVID-19.

 Saat ini, Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain (Jerman, Amerika Serikat, Selandia Baru, Cina, dan Korea Selatan). 

Pasalnya, beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Selandia Baru, dan Korea Selatan, berani menggelontorkan dana kesehatan lebih untuk menggratiskan seluruh biaya tes. 

Negara lainnya, seperti Jerman atau Cina, walau tidak gratis, menyediakan secara massal tempat-tempat tes yang begitu mudah diakses oleh masyarakat, dengan ketepatan tes yang baik. 

Prestasi ini tentu patut diadaptasi di Indonesia, khususnya Jakarta atau Surabaya yang menjadi episentrum persebaran COVID-19. Hingga saat ini, tempat tes massal di Jakarta masih terbatas dilakukan oleh pihak otoritas tertentu, seperti dinas kesehatan atau beberapa rumah sakit khusus setempat, dan sayangnya tidak gratis.

4. Upaya Kuratif

Apa yang diulas di bagian metode tes massal, lagi-lagi menempatkan Indonesia (dalam kasus ini adalah Jakarta) pada ranking terbawah. Pasalnya, terkait penyediaan fasilitas kesehatan secara insentif dan serentak, Indonesia jauh tertinggal dibanding kota atau negara lainnya. 

Di Berlin, Washington D. C., Selandia Baru, Beijing, dan Seoul, sudah tersedia akses rumah sakit yang memberikan layanan intensif bagi orang dengan gejala ringan maupun berat. Bahkan, di Berlin, seluruh rumah sakit sudah memiliki pelayanan standar dan intensif, yang mana beberapa kebutuhan fasilitas kesehatannya dibiayai atau ditunjang oleh seluruh perusahaan swasta di sana. 

Sedangkan di Jakarta, masih terbatas pada pelayanan intensif bagi orang dengan gejala berat. Namun begitu, Indonesia masih dapat diapresiasi karena dari enam kota atau negara yang diulas di tulisan ini, hanya Jakarta yang memberikan layanan kesehatan lainnya seperti bantuan sembako pangan bagi masyarakat tidak mampu. Sedangkan di Selandia Baru dan Seoul, bentuk layanan kesehatan lainnya adalah memberikan dukungan sosial dan psikologis secara gratis.

5. Penerapan Kebijakan Terkini dan Status Pandemi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun