3. Metode Tes Massal
Di masa pandemi seperti sekarang ini, ukuran kekuatan negara di mata publik dunia tercermin dari seberapa baik cara negara untuk menekan angka positif atau kasus kasus kematian akibat COVID-19.
 Saat ini, Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain (Jerman, Amerika Serikat, Selandia Baru, Cina, dan Korea Selatan).Â
Pasalnya, beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Selandia Baru, dan Korea Selatan, berani menggelontorkan dana kesehatan lebih untuk menggratiskan seluruh biaya tes.Â
Negara lainnya, seperti Jerman atau Cina, walau tidak gratis, menyediakan secara massal tempat-tempat tes yang begitu mudah diakses oleh masyarakat, dengan ketepatan tes yang baik.Â
Prestasi ini tentu patut diadaptasi di Indonesia, khususnya Jakarta atau Surabaya yang menjadi episentrum persebaran COVID-19. Hingga saat ini, tempat tes massal di Jakarta masih terbatas dilakukan oleh pihak otoritas tertentu, seperti dinas kesehatan atau beberapa rumah sakit khusus setempat, dan sayangnya tidak gratis.
4. Upaya Kuratif
Apa yang diulas di bagian metode tes massal, lagi-lagi menempatkan Indonesia (dalam kasus ini adalah Jakarta) pada ranking terbawah. Pasalnya, terkait penyediaan fasilitas kesehatan secara insentif dan serentak, Indonesia jauh tertinggal dibanding kota atau negara lainnya.Â
Di Berlin, Washington D. C., Selandia Baru, Beijing, dan Seoul, sudah tersedia akses rumah sakit yang memberikan layanan intensif bagi orang dengan gejala ringan maupun berat. Bahkan, di Berlin, seluruh rumah sakit sudah memiliki pelayanan standar dan intensif, yang mana beberapa kebutuhan fasilitas kesehatannya dibiayai atau ditunjang oleh seluruh perusahaan swasta di sana.Â
Sedangkan di Jakarta, masih terbatas pada pelayanan intensif bagi orang dengan gejala berat. Namun begitu, Indonesia masih dapat diapresiasi karena dari enam kota atau negara yang diulas di tulisan ini, hanya Jakarta yang memberikan layanan kesehatan lainnya seperti bantuan sembako pangan bagi masyarakat tidak mampu. Sedangkan di Selandia Baru dan Seoul, bentuk layanan kesehatan lainnya adalah memberikan dukungan sosial dan psikologis secara gratis.
5. Penerapan Kebijakan Terkini dan Status Pandemi