Mohon tunggu...
MUHAMMAD DHIMASKHILMY
MUHAMMAD DHIMASKHILMY Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammaddiyah Malang

sibuk

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Dinamika Sosial Masyarakat Tantangan kemiskinan

25 Desember 2024   10:01 Diperbarui: 25 Desember 2024   10:01 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Abstrak: Kemiskinan adalah masalah sosial yang kompleks dan terus menjadi tantangan utama dalam dinamika sosial masyarakat. Sebagai kondisi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar, kemiskinan tidak hanya berdampak pada aspek ekonomi, tetapi juga mempengaruhi struktur sosial, hubungan antar individu, dan stabilitas masyarakat secara keseluruhan. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji fenomena kemiskinan dalam konteks dinamika sosial, dengan fokus pada faktor-faktor penyebabnya dan dampaknya terhadap kehidupan sosial. Kemiskinan sering kali terkait dengan ketidakadilan ekonomi, rendahnya akses terhadap pendidikan, dan ketimpangan sosial yang semakin memperburuk kondisi masyarakat. Faktor-faktor seperti struktur ekonomi yang tidak merata, kebijakan pemerintah yang kurang efektif, globalisasi, dan perubahan lingkungan turut memperburuk masalah ini. Dampak kemiskinan mencakup fragmentasi sosial, penurunan kualitas hidup, dan eksklusi sosial yang memperlemah kohesi masyarakat. Artikel ini juga membahas solusi untuk mengatasi kemiskinan, seperti peningkatan akses pendidikan, pemberdayaan ekonomi, reformasi kebijakan, perlindungan sosial, dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Dengan pendekatan yang holistik dan kolaboratif, diharapkan kemiskinan dapat dikurangi dan masyarakat dapat mencapai kesejahteraan yang lebih adil dan setara.

Kata Kunci: Dinamika, Sosial, Masyarakat, Tantangan kemiskinan

Pendahuluan

        Dinamika sosial merupakan konsep penting dalam kajian sosiologi yang menggambarkan perubahan dan interaksi yang terjadi dalam masyarakat. Perubahan ini bisa melibatkan berbagai aspek, seperti nilai, norma, struktur sosial, hubungan antar individu, dan pola perilaku. Dinamika sosial tidak hanya mencerminkan perkembangan dan transformasi dalam masyarakat, tetapi juga menunjukkan bagaimana masyarakat beradaptasi dengan perubahan internal dan eksternal yang memengaruhi kehidupan sosial mereka. Oleh karena itu, pemahaman terhadap bentuk-bentuk dinamika sosial sangat penting untuk menganalisis keberlangsungan dan stabilitas masyarakat.

Bentuk-bentuk dinamika sosial yang umum ditemukan dalam masyarakat meliputi perubahan sosial, mobilitas sosial, integrasi sosial, konflik sosial, difusi budaya, dan adaptasi sosial. Perubahan sosial mengacu pada pergeseran dalam struktur dan nilai-nilai masyarakat yang dapat terjadi baik secara lambat maupun cepat. Mobilitas sosial menggambarkan pergerakan individu atau kelompok dalam hierarki sosial, baik secara vertikal maupun horizontal. Integrasi sosial mengarah pada pembentukan kesatuan sosial di tengah-tengah keberagaman budaya, sedangkan konflik sosial seringkali muncul sebagai akibat dari perbedaan kepentingan dan nilai dalam masyarakat. Difusi budaya, di sisi lain, merujuk pada penyebaran ide, teknologi, dan praktik antar kelompok masyarakat yang berbeda, yang dapat mempengaruhi perubahan budaya. Terakhir, adaptasi sosial adalah proses penyesuaian masyarakat terhadap perubahan lingkungan sosial dan kondisi eksternal.

Masyarakat Indonesia, sebagai contoh masyarakat yang multikultural, menghadapi tantangan dalam menjaga harmonisasi di tengah-tengah perubahan sosial yang pesat. Dinamika sosial yang terjadi dapat mempengaruhi tidak hanya struktur sosial tetapi juga nilai-nilai yang ada dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji bagaimana berbagai bentuk dinamika sosial ini berlangsung dalam masyarakat Indonesia, khususnya dalam konteks interaksi sosial yang kompleks dan beragam.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis bentuk-bentuk dinamika sosial yang terjadi dalam masyarakat serta faktor-faktor yang memengaruhi perubahan sosial dalam komunitas tertentu. Dengan memahami dinamika ini, diharapkan dapat ditemukan pemahaman yang lebih dalam mengenai proses-proses sosial yang terjadi, yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan sosial dan pemecahan masalah sosial yang muncul.

Pendahuluan ini memberikan gambaran umum mengenai konsep dinamika sosial dan relevansinya dalam konteks masyarakat yang sedang mengalami perubahan. Ini juga menjelaskan tujuan dan pentingnya penelitian untuk menganalisis dinamika sosial dalam masyarakat tertentu.

 

Tinjauan Pustaka

             Kemiskinan merupakan masalah sosial yang tidak hanya terkait dengan ketidakmampuan ekonomi, tetapi juga mencakup dimensi sosial yang lebih luas. Para ahli sosiologi seperti Sen (1999) memandang kemiskinan sebagai pembatasan kebebasan dasar, seperti akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan yang layak, yang pada akhirnya mengurangi kualitas hidup individu. Konsep ini diperkuat oleh Giddens et al. (2017) yang mengemukakan bahwa ketidaksetaraan sosial yang tinggi dapat memicu ketegangan dan konflik dalam masyarakat, memperburuk kohesi sosial, dan mengganggu stabilitas. Sementara itu, konsep siklus kemiskinan yang pertama kali diperkenalkan oleh Malthus (1798) menjelaskan bagaimana kemiskinan menjadi lingkaran setan, di mana keluarga miskin sulit untuk keluar dari kondisi tersebut karena keterbatasan akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang layak. Selain itu, Todaro dan Smith (2011) mengungkapkan bahwa faktor-faktor struktural seperti ketimpangan distribusi pendapatan dan ketidakmerataan pembangunan berperan besar dalam memperburuk kondisi kemiskinan. Dalam konteks Indonesia, BPS (2023) mencatat bahwa faktor-faktor seperti rendahnya tingkat pendidikan, terbatasnya akses lapangan pekerjaan, dan kebijakan sosial yang belum merata berkontribusi pada tingginya tingkat kemiskinan. Kemiskinan juga berdampak pada kualitas hidup, yang tercermin dalam rendahnya akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan, sebagaimana dijelaskan oleh Alkire dan Santos (2010). Dari perspektif kebijakan, OECD (2015) menekankan pentingnya kebijakan redistribusi kekayaan untuk mengurangi ketimpangan sosial, yang dapat membantu meringankan dampak kemiskinan. Secara keseluruhan, tinjauan pustaka ini menegaskan bahwa kemiskinan bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga fenomena sosial yang memerlukan penanganan holistik untuk mengurangi ketimpangan dan membangun masyarakat yang lebih sejahtera

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun