Mohon tunggu...
DLIYAUN NAJIHAH
DLIYAUN NAJIHAH Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Hanya manusia biasa yang sedang berusaha Rasionalist, Realist, Resilience & Religious

Konon katanya, berkarya bisa menghidupkan yang mati. Dan menulis adalah salah satu caranya, let's see apakah saya bisa menulis sebaik mungkin?

Selanjutnya

Tutup

Seni

Strategi Permusikan Indonesia di Era Disrupsi dan Pandemi Covid-19

18 Juni 2023   22:15 Diperbarui: 18 Juni 2023   22:48 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu pendistribusian dilakukan dengan sangat baik melalui media visual seperti youtube dan sebagainya. Belajar dari band NOAH, hal ini menjadikan pandemi bukan penghalang dalam melakukan kegiatan permusikan. NOAH sendiri memilih jalan ini juga dengan banyak pertimbangan salah satunya dengan cara ini. Lain kesempatan juga dirasakan oleh beberapa kalangan, collab melalui media online seperti ini agaknya lebih masuk akal dan lebih banyak diminati. Selain mempersingkat waktu dan mempertimbangkan efifisensi waktu juga bisa menghemat coost yang dilakukan oleh pihak publishing sendiri.

Kekurangan dari metode ini bisa dilihat dalam menjalankan koordinasi yang harusnya dilakukan secara tatap muka dan secara langsung oleh pelaku dan aktor aslinya. Pertemuan yang dilakukan hanya sekadar bagaimana berjalannya dapur rekaman dan pengolahan editing saja. Namun, semua itu juga bisa dilakukan secara online dan cepat dengan memanfaatkan media meeting seperti Zoom Meeting, Google Meet dan lain sebagainya. 

Memang keterbatasan bisa dilihat secara umum namun semua bisa diatasi dengan banyak hal yang lebih bermanfaat tanpa harus melanggar protokol kesehatan saat pandemi sedang berlangsung. Demi menjaga kenyamanan dan ketertiban bagaimanapun kegiatan ini bisa menjadi alternatif bagi banyak kalangan. Ditambah lagi dengan maraknya kasus plagiarism yang terjadi di beberapa lini tak terkecuali pada industri permusikan.

Kasus-kasus ini bisa dilihat dan dilakukan secara cepat terutama maraknya media musik dan tontonan instan seperti Tiktok, Snack Video dan lain sebagainya. Jika dilihat dampak negatif medianya banyak karya yang bisa disebarluaskan dan diperbanyak secara sembarangan melalui media ini tanpa mencantumkan sumber validnya. 

Walaupun demikian lewat media-media ini banyak musik-musik yang terbantu pemasarannya karena sudah kiat ketahui bahwa banyak sekali musik under rated mulai dikenal oleh berbagai kalangan seperti lagu Know Me Too Well milik New Hope Club yang marak tahun lalu ini ternyata sudah rilis tahun 2021. Artinya banyak musik-musik lama yang baru terdengar gaungnya setelah masuk ranah Tiktok dan Snack Video.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun