Mohon tunggu...
Diadjeng Laraswati H
Diadjeng Laraswati H Mohon Tunggu... Human Resources - Pemerhati Sumber Daya Manusia, Penulis dan Blogger

Pemerhati Bidang Sumber Daya Manusia, Penulis dan Blogger, ASN

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cangkir Merah dan Kupu-kupu Hitam

2 Mei 2019   21:15 Diperbarui: 8 Mei 2019   20:32 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cangkir merah dengan kepulan kopi panas

Cangkir dalam genggaman dua tangan bersarung

Dingin ya sedingin beku hatiku

Pikiran kosong tak lagi mampu berpikir

Panas hati menahan amarah

Kenapa harus aku

Lagi, tetes air mata mengalir membasahi pipi

Kurapatkan dua tangan ke pipi,

Tuk menahan air mata yang tak terbendung

Kupejamkan mata,

Air mata membasahi kedua sarung tanganku

Sesak terisak kutarik napas panjang

Lagi kupu-kupu dengan sayap hitam terbang

Hinggap di pagar tanam dekat jendela kaca kafe

Terbang melompat riang, mengajak degup jantungku menari

Membuat hatiku tersenyum sejenak

Tak lama bayangmu masuk ke dalam kafe

Menoleh ke arahku dan berlalu pergi

Dirimu kah itu, yang datang untuk menghibur hati?

Mampukah rasa duka itu hilang? sampai kapan?

Kopi di cangkir merah sudah menjadi dingin

Waktuku menata batin

Kata cintaku untukmu tak pernah cukup

Tak cukup untuk uraikan ini dalam tulisan

Satu kalimat, satu halaman, satu buku

Semuanya begitu indah

Sempurna

Namun tak ada yang melebihi kesempurnaan Ilahi

Sang Khalik meraihmu dariku lebih cepat

Karena Ia tahu kau sungguh baik menjagaku

dan kau terlalu baik untukku....

Agustus, 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun