Mohon tunggu...
DKG Foundation
DKG Foundation Mohon Tunggu... Wiraswasta - penulis

Kumpulan Berita seputar museum museum dan barang barang seni

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fantastis! Museum Islam Indonesia Lamongan Punya Koleksi Senjata Tikam Mematikan dari Mughal India

31 Juli 2023   16:56 Diperbarui: 31 Juli 2023   16:58 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapak dari baja dengan panjang 1 meter (DKG Foundation)

Kemasyhuran Kerajaan Mughal India sebagai kerajaan Islam yang berpengaruh di dunia menjadikan pemilik Museum Islam Indonesia Lamongan ingin berbagi nilai edukasi dan pelestarian benda-benda bersejarah untuk khalayak umum. Oleh karena itu, museum kami memamerkan benda-benda peninggalan dari berbagai kerajaan Islam di dunia dan Nusantara, khusunya koleksi senjata perang khas tentara Mughal India.

1. Busur Panah dan Anak Panah dengan Hiasan Ukiran Kaligrafi Arab

Museum Islam Indonesia (DKG Foundation)
Museum Islam Indonesia (DKG Foundation)

Panah adalah media / alat berupa busur kayu yang berbentuk melengkung (setengah lingkaran) dan kedua ujung disambungkan oleh tali yang elastis sehingga panah bisa melemparkan anak panah ke sasaran yang dituju. Panah adalah alat yang dipercaya telah ditemukan 10.000 Sebelum Masehi. Pada saat itu, panah ditemukan dan digunakan untuk bertahan hidup serta berperang.

Senjata ini diperuntukkan untuk pasukan infanteri dan kavaleri Kerajaan Mughal yang terbuat dari baja dan perak. Diperkiran benda ini berasal dari abad ke-18 dan biasanya digunakan untuk pertempuran jarak jauh dan jarak dekat dengan lawan.

Sebelum ditemukannya senjata api, panah merupakan alat perang yang sangat berguna dan dijamin sangat mematikan. Untuk itu, dibutuhkan keterampilan dalam pembuatannya. Dalam panah terdapat busur yang terdiri dari bagian inti yang terbuat dari kayu, diperkuat dengan tanduk pada sisi yang menghadap ke pemanah dan lapisan luarnya terbuat dari tali urat.

Busur memiliki sifat refleks, yakni arah lengkungannya sebelum direnggangkan berlawan dengan arahnya setelah peregangan. Ketika diikat, busur itu secara langsung mendapat tekanan dari tali urat dan tanduk sehingga menambah tenaga cukup besar pada senjata itu.

2. Kapak

Kapak  Tabarzin dari campuran baja dan perak dengan hiasan ukiran kaligrafi Arab (DKG Foundation)
Kapak  Tabarzin dari campuran baja dan perak dengan hiasan ukiran kaligrafi Arab (DKG Foundation)

Kapak dari baja dengan panjang 1 meter (DKG Foundation)
Kapak dari baja dengan panjang 1 meter (DKG Foundation)

Kapak merupakan senjata yang biasa dipakai oleh pasukan infanteri ketika berperang. Rata-rata kapak terbuat dari baja dan terkadang dicampur dengan perak. Kedua koleksi kapak di atas diperkirakan berasal dari abad ke-17 dan ke-18. Kapak merupakan senjata untuk pertempuran jarak dekat dengan lawan.

Kapak yang dirancang untuk pertempuran biasanya juga berfungsi ganda sebagai alat lain seperti pemecah kayu. Kapak juga dapat dimodifikasi menjadi proyektil yang mematikan sebagai alternatif pengganti pedang karena harganya lebih murah.

Kapak perang umumnya memiliki berat yang jauh lebih ringan daripada kapak pembelah modern. Hal ini karena kapak ini dirancang untuk memotong kaki dan lengan daripada kayu; akibatnya, bilah pengiris yang agak sempit adalah sebuah keharusan. Tujuannya adalah untuk menghasilkan luka yang dalam dan menghancurkan. Selain itu, senjata yang lebih ringan jauh lebih cepat digunakan dalam pertempuran dan memanipulasi untuk serangan berulang terhadap musuh.

3. Tombak Allam Shamsir Katarkand

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun