Mohon tunggu...
DKG Foundation
DKG Foundation Mohon Tunggu... Wiraswasta - penulis

Kumpulan Berita seputar museum museum dan barang barang seni

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Inilah 3 Senjata Mematikan Khas Tentara Kesultanan Ottoman Turki di Museum Islam Indonesia Lamongan

1 Juli 2023   19:14 Diperbarui: 1 Juli 2023   19:24 1513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Museum Islam Indonesia Lamongan
Museum Islam Indonesia Lamongan

Koleksi senjata tikam diatas merupakan senjata tikam jarak dekat yang bernama Jambya atau Jambiya. Senjata ini konon berasal dari abad ke-18 Masehi dan terbuat dari baja, perak, dan kulit. Dengan bentuknya yang pendek, melengkung, dan bilahnya bermata ganda, senjata ini pada dasarnya dibuat untuk tujuan dekoratif tetapi tidak menutup kemungkinan belati ini bisa digunakan sebagai senjata yang efisien dalam pertempuran.

Jambiya umumnya digunakan untuk menggambarkan pisau jenis tertentu dengan pisau melengkung pendek yang dipakai di ikat pinggang. Meskipun jambiya istilah juga digunakan di negara-negara Arab lainnya, maka sebagian besar berhubungan dengan orang-orang Yaman. Biasanya pria di atas usia 14 memakainya sebagai senjata adat untuk pakaian mereka dan sudah biasa mereka pakai di setiap acara-acara penting.

Jambiya secara tradisional umumnya dikenakan oleh kaum pria dengan cara dikaitkan dengan ikat pinggang. Selain berfungsi sebagai senjata, Jambiya juga menjadi aksesoris utama pakaian tradisional kaum pria di Arab.

Pada zaman dahulu Jambiya benar-benar digunakan sebagai alat proteksi. Orang-orang sudah bersiap melindungi rumah dari pencuri dan juga membela keluarga mereka. Jambiya hingga kini masih dinilai begitu beharga. Bahkan benda tersebut menjadi simbol kebanggaan nasional serta dikenakan para pria untuk menghormati masa lalu suku. Untuk itulah, Jambiya pada akhirnya disebut sebagai lambang identitas kesukuan di beberapa bagian Arab Saudi, Oman, dan Yaman. Harga sebuah Jambiya pun tak main-main, ada yang bisa mencapai puluhan ribu dolar.

2. Pisau Khas Arab dengan Ukiran Singa (Pesh Kabz)

Museum Islam Indonesia Lamongan
Museum Islam Indonesia Lamongan

Pesh Kabz adalah belati dari Persia dengan mata pisau tunggal yang meruncing dan tidak memiliki batang silang. Nah, biasanya gagang Pesh Kabz terbuat dari gading gajah atau batu semi mulia. Ujung meruncing dalam belati ini memang sengaja dirancang agar bisa menembus baju zirah jenis rantai dan juga jenis lainnya yang biasanya dipakai oleh pasukan kavaleri (berkuda) dan pasukan infanteri. Pesh-kabz mempertahankan kegunaannya sebagai pisau pertempuran jarak dekat. Pisau belati Iran atau Pesh Kabz ini terbuat dari campuran baja dan perak yang konon berasal dari abad ke-13 Masehi.

Pesh-kabz atau yang disebut juga fore grip adalah jenis pisau yang berasal dari Persia yang dipopulerkan ke Asia, Afghanistan, Pakistan dan India Utara.

Pesh-kabz masih digunakan sampai sekarang sebagai senjata pribadi serta lencana upacara kedewasaan bagi etnis Pashtun dan suku pegunungan Afghanistan lainnya.

3. Pedang

A. Pedang Damaskus

Museum Islam Indonesia Lamongan
Museum Islam Indonesia Lamongan

Pedang Damaskus adalah pedang yang amat populer baik di kalangan kaum muslim maupun non muslim. Pedang ini diproduksi dari tahun 1100 hingga tahun 1750. Pedang Damaskus merupakan pedang yg paling tajam di dunia, lebih tajam daripada katana Jepang maupun keris Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun