Mohon tunggu...
Dewi kusnita
Dewi kusnita Mohon Tunggu... Guru - Guru motivasi

Literasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kala Ujian Melanda

5 Oktober 2021   17:22 Diperbarui: 5 Oktober 2021   17:27 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Hidup ini bagai perjalanan panjang yang tak berujung, banyak rintangan dan halangan ketika melewati jalan jalan nya

Kadang mendaki, kadang menurun tak jarang terseok - seok karena terjalnya jalanan yang berliku.

Seperti itulah hidup kita, tidak mulus, tidak seindah dibayangkan, akan ada ujian yang menghampiri, ada kesedihan yang mewarnai hari - hari kita

Terkadang seseorang tertimpa ujian yang menyakitkan yang tidak disukai oleh dirinya, membuat tetjatuh dan menangis kemudian dia tidak bersabar, merasa sedih dan mengira bahwa ujian ini sangat berat, seakan - akan dia yang paling menderita.

Berkeluh kesah memang tabiat manusia seperti Allah firmankan dalam surat Al ma'arij ayat 19 yang artinya:

"Sesungguhnya manusia diberi tabiat berkeluh kesah"  Tapi ini bukan menjadi pembenaran, menyikapi dengan berlebihan.

Selayak nya ketika ujian itu datang sikapi dengan sabar, akan ada jalan keluar, yakini bahwa Kita mampu menjalaninya.

Bukan malah berputus asa. Putus asa adalah bujukan syetan, Allah tidak akan memberi pertolongan pada orang yang berputus asa. Maka bangkitlah, motivasi diri jika ini adalah yang terbaik yang Allah berikan.

Boleh jadi Allah akan  memberikan kebaikan kepada kita dari arah yang tidak pernah kita sangka-sangka.

Jadi tugas kita berikutnya  adalah bersabar. Allah memuji orang  - orang yang bersabar yang mampu melewati ujian hidupnya dengan tenang Seraya terus berikhtiar yang terbaik.

Sekelas nabi Ayub yang teruji keimanan nya Allah tetap berikan ujian yang amat berat, apalagi kita yang ibadahnya saja belum maksimal, masih berprasangka dan selalu menuntut, astagfirullah

Ketika Allah Ta'ala menimpakan musibah kepada kita, maka kita wajib berprasangka baik kepada-Nya. Dan meyakini bahwa yang kita alami tersebut akan membawa kebaikan bagi kita, baik untuk dunia kita maupun akhirat kita.

 Sikapi takdir ini dengan kacamata nikmat dan rahmat, dan bahwasanya Allah Ta'ala bisa jadi memberikan kita nikmat ini karena memang Dia sayang kepada kita.

Karena Allah Ta'ala pun telah berfirman, dalam surat Al Baqarah ayat 216 yang artinya

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."

Maka bersabarlah, berpikir positif dan berikhtiar adalah  kunci kita menyikapi ujian hidup ini.

Yang terpenting lagi evaluasi diri, sudah sejauh ana ketaatan kita, pada Allah, apakah makin menjauh atau makin mendekat kepadaNya.

Jika hal ini telah kita lakukan, maka seberat apapun ujian Insyaa Allah kita bisa melewatinya, menuju kebahagiaan Hakiki

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun