Saya coba tanya ke seorang kenalan, Ibu Halina. Ia berumur 80 tahun lebih. Pada 1952-1964 ia pernah tinggal di kawasan Bukit Duri, Jatinegara.
Di depan rumahnya ada seorang ibu, Mpok Iti namanya, jualan gado-gado. "Uang 50 Sen bisa beli dua bungkus gado-gado," katanya.
Ia juga mengingat pada 1963 ada krisis ekonomi. Ibu Halina harus antre di Toko Sandang Pangan untuk membeli beras dan minyak tanah.
Saya coba tanya ke perangkat pintar alias Meta AI. Katanya pada 1960 uang 50 Sen memiliki nilai yang cukup untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari.Â
Katanya lagi, jika lihat dari nilai inflation rate dan daya beli mata uang pada 1960, maka uang 50 Sen pada saat itu setara dengan Rp 5.000--Rp 10.000 saat ini.
Meskipun sudah ditarik dari peredaran atau sudah tidak berlaku lagi sebagai alat transaksi, uang 50 Sen tetap digemari oleh sebagian kecil masyarakat sebagai benda koleksi.
Meskipun begitu harganya tidak mahal karena masih banyak sekali dijumpai di pasaran.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H