Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kapan Ya Kita Memiliki Lembaga "Grading" Mata Uang?

5 Desember 2024   10:29 Diperbarui: 5 Desember 2024   18:39 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koin dan uang kertas Indonesia yang telah di-grading oleh PCGS dengan biaya tertentu, menjamin keaslian dan keamanan koleksi (Sumber: Brosur PCGS)

Maklum, ada biaya grading yang cukup tinggi. Biaya termurah adalah 22 Dollar AS (bila kurs Rp 16.000 menjadi Rp 352.000) untuk koin yang dikeluarkan 1955 hingga sekarang. 

Belum lagi biaya penanganan dan biaya pengiriman. Koin-koin yang berumur lebih tua dan berharga lebih mahal, akan dikenakan biaya yang lebih tinggi.

Untuk uang kertas modern, artinya dikeluarkan pada 1960 hingga sekarang dikenakan biaya 18 dollar AS, sedangkan untuk uang kertas sebelum 1960 dikenakan 20 dollar AS.

Setelah di-grading, koleksi mata uang akan diberi plastik pelindung. Sistem penilaian berupa angka 1 hingga 70. Semakin tinggi angka berarti kondisi koleksi semakin baik. 

Koleksi yang memiliki angka 60, misalnya, memiliki kondisi lebih bagus daripada koleksi sejenis dengan angka 55. PCGS memberikan jaminan seumur hidup untuk keaslian koin yang telah di-grading.

Nah, inilah kekurangan kita. Mengapa kolektor mancanegara lebih mampu atau mahir dalam menilai koleksi milik kita. Kapan yah kita memiliki lembaga grading mata uang sendiri?

Kalau ingin meng-grading koleksi, Anda bisa buka laman PCGS. Anda boleh mengirim secara langsung ke kantor PCGS Hongkong. Bisa pula melalui PCGS Authorized Dealer. Beberapa kolektor Indonesia bisa membantu Anda.*** 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun