Seorang lagi yang sempat ngobrol dengan saya adalah Pak Mujirun. Beliau seorang pelukis mata uang kertas. Dulu beliau bekerja di Peruri. Setelah pensiun, beliau mengisi acara numismatik dengan melukis. Banyak orang antre untuk dilukis.
Sebenarnya kita terbantu dengan adanya pameran seperti ini. Masyarakat bisa tahu bahwa harga yang dimuat sejumlah orang di marketplace sangat tidak wajar. Begitu pula yang ditayangkan manusia-manusia 'tidak waras' yang hanya mementingkan konten ngaco. Soalnya makin banyak diklik, mereka makin banyak dapat uang.
Pameran masih berlangsung Minggu besok. Ayo siapkan waktu untuk mengenal hasil budaya dan tinggalan sejarah bangsa kita berupa mata uang.***
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H