Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Arca Ganesha Dikembalikan Belanda ke Indonesia

17 Oktober 2024   11:18 Diperbarui: 18 Oktober 2024   11:06 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganesha dalam sikap duduk dari candi Banon, koleksi Museum Nasional sebelum penataan ulang ruang pameran (Dokpri)

Mitologi lain mengatakan sebenarnya Ganesha berkepala manusia. Waktu itu Siwa kesal kepada Ganesha sehingga ia memenggal kepalanya. Kemudian Parwati memohon kepada Siwa untuk memberikan kepala baru. Karena yang pertama lewat adalah hewan gajah, maka dipenggallah kepala gajah itu lalu dipasangkan kepada tubuh Ganesha. Banyak versi lain tentang mitologi Ganesha.

Ciri lain Ganesha adalah menaiki wahana atau kendaraan tunggangan seekor tikus. Itulah sebabnya Ganesha dipandang sebagai penghalang segala rintangan. Dengan badannya yang besar, gajah mampu merobohkan pohon yang kuat. Sementara itu dengan badannya yang kecil, tikus mampu memperlunak beton yang kuat dengan air kencingnya. Juga mampu mengerat kayu yang keras lewat cakarnya.

Ganesha dalam sikap duduk dari candi Banon, koleksi Museum Nasional sebelum penataan ulang ruang pameran (Dokpri)
Ganesha dalam sikap duduk dari candi Banon, koleksi Museum Nasional sebelum penataan ulang ruang pameran (Dokpri)

Umumnya arca Ganesha digambarkan dalam bentuk duduk. Namun ada beberapa arca Ganesha berada dalam posisi berdiri. Ada yang berpendapat, ini menggambarkan perjalanan Ganesha dari bayi hingga dewasa.

Arca Ganesha yang unik, yakni dalam sikap berdiri, terdapat di Karangkates sebagaimana tulisan Joko Laksono Putro dalam https://hurahura.wordpress.com (2016).  Ganesha dalam sikap berdiri lain ditemukan di daerah Gunung Semeru tetapi sudah dibawa ke Leiden, lanjut Joko.

Nah, demikian cerita singkat tentang Ganesha. Nantikan cerita dewa-dewi lainnya yah.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun