Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Museum Nasional Pasca Kebakaran Buka pada 15 Oktober 2024

12 Oktober 2024   06:34 Diperbarui: 13 Oktober 2024   18:18 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Arca Ganesha dalam wujud berdiri termasuk salah satu koleksi unik. Biasanya Ganesha, yang dalam mitologi adalah anak dewa Siwa, berada dalam posisi duduk. Ganesha dipercaya menjadi dewa ilmu pengetahuan dan kemakmuran. Sering dipakai sebagai lambang dunia pendidikan atau ilmu pengetahuan.

Koin yang dikembalikan Belanda, digunakan masyarakat Lombok pada abad ke-19 (Dokpri)
Koin yang dikembalikan Belanda, digunakan masyarakat Lombok pada abad ke-19 (Dokpri)

Lombok dan Bali

Barang-barang dari Lombok dan Bali turut dikembalikan Belanda. Umumnya berupa bahan-bahan kecil atau berukuran ringan. Misalnya saja naskah, senjata, rompi emas, perhiasan, perlengkapan upacara, dan koin. Benda-benda ini dipamerkan sesuai tema.

Koin menjadi perhatian saya, maklum saya juga numismatis. Rupanya koin itu pernah digunakan masyarakat Lombok pada abad ke-19. Sayang saya kurang melihat jelas detail koin.

Kalau kita melihat kondisi kepurbakalaan di Indonesia, memang terlihat banyak candi masih kurang lengkap. Ada yang kepala arcanya hilang dan ada yang arcanya kurang lengkap. Bahkan banyak perhiasan berharga kita dibawa ke mancanegara. Dulu banyak kejahatan seperti penggalian liar, pencurian benda antik, dan penyelundupan ke mancanegara.

Nah, itulah kelemahan kita apalagi kalau diiming-imingi uang banyak. Sampai kini masih banyak benda budaya kita di mancanegara, termasuk di Belanda. 

Sudah saatnya kita bersuara lantang bahwa benda-benda budaya Indonesia yang berada di mancanegara merupakan benda curian. Oleh karena itu harus dikembalikan ke pemilik asli, yakni bangsa Indonesia.

Kita pun harus siap-siap menyediakan tempat penampungan yang layak. Kita harapkan masyarakat Indonesia akan memiliki apresiasi untuk menjaga benda-benda budaya kita. Jangan sampai benda-benda di dalam museum dicuri orang lagi.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun