Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Buku "Oeang Noesantara", Babon untuk Kolektor Uang

4 Juli 2024   10:27 Diperbarui: 4 Juli 2024   20:31 1032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak Uno di Metro TV pada 2017, bercerita tentang uang kuno (Sumber: Dokpri)

Boleh dibilang buku Oeang Noesantara berupa katalogus plus.

Sebagai katalogus, ia menampilkan uang-uang kertas yang pernah terbit di Nusantara, termasuk Oeang Repoelik Indonesia (ORI) dan ORI Daerah (ORIDA) dan uang masa Hindia-Belanda. Tentu termasuk perkiraan harga transaksi.

Seperti halnya katalog-katalog lain, ada tiga jenis harga termuat dalam buku ini, yakni harga berdasarkan kondisi bagus, cukup bagus, dan kurang bagus. Makin bagus koleksi, tentu makin tinggi harganya.

Informasi tentang grading atau tingkat kondisi juga disertakan dalam buku ini. Grading menggunakan skala Sheldon dari 1 hingga 70.

Sekadar gambaran, kalau nilai 50 berarti bekas pakai terlihat nyata dan ada tekuk horizontal/vertikal. Kalau 67 berarti penampilan baik, margin tepat di tengah, dan ada sedikit sekali bekas tangan.

Salah satu ORIDA yang termuat dalam Oeang Noesantara (Sumber: Dokpri)
Salah satu ORIDA yang termuat dalam Oeang Noesantara (Sumber: Dokpri)

Menambah wawasan

Selain data teknis sebuah koleksi uang, buku ini menampilkan narasi kesejarahan tentang maksud pengeluaran uang dan ciri-ciri unik koleksi tersebut.

Ada lagi tentang uang contoh yang disebut spesimen atau specimen dan uang yang tidak jadi beredar. Semuanya tentu menambah wawasan masyarakat awam. Yah, inilah buku babon untuk kolektor uang.

Sebagai numismatis, tentu saja Uno tidak bekerja sendirian. Ia didukung beberapa numismatis dan kolektor untuk melengkapi gambar koleksi.

Teman-temannya itu juga mendukung penerbitan buku ini yang boleh dibilang amat mahal karena setebal 500-an halaman dengan cetak warna.

Berbagai koin juga ditampilkan Oeang Noesantara (Sumber: Dokpri)
Berbagai koin juga ditampilkan Oeang Noesantara (Sumber: Dokpri)

Buku ini menjadi salah satu referensi berharga untuk pemerhati dan pengamat sejarah perekonomian, perdagangan, atau keuangan. Juga untuk peneliti, akademisi, dan mahasiswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun