Koin perak
Di Nusantara pada masa kolonial pernah beredar juga koin berbahan perak. Koin terkecil bernominal 1/20 Gulden dan terbesar 2 Gulden. Koin perak lebih mahal daripada koin tembaga.
Terus terang susah mengumpulkan koleksi dengan variasi tahun. Tapi itulah seninya berkoleksi. Harus ada kesabaran dan kemujuran. Siapa tahun ada yang menjual koin dengan harga murah di media sosial atau marketplace. Kita bisa beli secara eceran maupun borongan.
Entah kapan koleksi saya menjadi lengkap. Namun saya tidak fanatik. Asal belum punya dan terjangkau, saya beli. Kalaupun belum ada, yah biarkan saja berlalu. Toh, saya berkoleksi hanya iseng-iseng memanfaatkan waktu senggang. Sukur-sukur nantinya bisa menjadi alat investasi.
Buat Kompasianer yang ingin berkoleksi, tentu saja harus disesuaikan dengan kemampuan kantong. Itu untuk koleksi apa pun, seperti mata uang, prangko, batu akik, dan jam tangan.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H