Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Tips Berkoleksi dan Bertransaksi Uang Kertas

19 November 2022   09:06 Diperbarui: 21 November 2022   05:22 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi perlu diketahui bahwa harga sebuah koleksi tergantung grade atau tingkat kondisi. Semakin bagus koleksi, tentu akan berharga semakin mahal. Di kalangan kolektor, grade yang dipakai 1 hingga 70. Dulu pertama kali dipakai oleh Sheldon untuk dolar AS. Namun kemudian berkembang untuk menilai tingkat kondisi semua uang kertas di dunia.

Ada pula yang memakai 8 tingkatan kondisi. Untuk sederhanya saja, masyarakat kita mengenal 4 tingkat kondisi, yakni sangat bagus, bagus, cukup bagus, dan kurang bagus. Ini yang harus benar-benar dipahami masyarakat awam.

Sekadar gambaran, perhatikan uang kertas Rp 1000 dalam tulisan ini. Yang satu berkondisi sangat bagus karena belum pernah digunakan bertransaksi. Dulu berasal dari sebuah bundel yang baru dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Lalu disisihkan 1 atau beberapa untuk kepentingan koleksi.

Koleksi uang kertas Rp 1000 satu lagi, berkondisi kurang bagus. Sudah agak lecek, kumal, dan ada sobekan kecil. Karena koleksi uang kertas Rp 1000 seperti ini masih tersedia banyak di pasaran, maka tidak akan laku dijual.

Uang kertas dengan kondisi seperti ini tidak akan laku dijual. Di pasaran masih banyak koleksi sejenis dalam kondisi 'sangat bagus' (Dokpri)
Uang kertas dengan kondisi seperti ini tidak akan laku dijual. Di pasaran masih banyak koleksi sejenis dalam kondisi 'sangat bagus' (Dokpri)

Variasi

Perhatikan lagi uang kertas Rp 1000 itu. Pada kedua uang kertas ada beberapa perbedaan. Yang berkondisi sangat bagus, emisi 2000. Sementara yang kurang bagus emisi 2013.

Lantas ada lagi tanda tangan Dewan Gubernur Bank Indonesia dan tulisan pada bagian kanan bawah. Kesemua perbedaan itu disebut variasi. Variasi pada uang kertas menjadi salah satu tujuan para kolektor. Ternyata uang kertas Rp 1000 itu memiliki banyak variasi. Ada emisi yang cukup langka, ada yang cukup banyak di pasaran.

Bagaimana tentang uang kertas Rp 100 yang bergambar "Perahu Pinisi" itu? Coba buka mesin pencari. Uang seperti ini masih banyak beredar di pasaran. Untuk kondisi 'sangat bagus' mungkin berharga Rp 5000-Rp 10.000 selembar. Dengan demikian untuk kondisi 'kurang bagus' sebagaimana pada foto, untuk saat ini belum dilirik kolektor.

Ketidaktahuan masyarakat, terutama generasi muda, bisa dimaklumi karena mereka belum lahir ketika uang tersebut dikeluarkan. Uang itu pun mungkin boleh nemu di lemari orang tuanya.

Untuk mengetahui seluk beluk mata uang, tentu saja kita harus banyak membaca. Carilah tulisan atau video tentang konten positif karena akan mencerdaskan. Di internet banyak kok. Bisa juga bertanya pada kolektor. Mereka sudah punya website atau grup di Facebook.

Semoga tips berkoleksi dan bertransaksi uang kertas ini akan bermanfaat.***

  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun