Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Trem Listrik Pertama di Benua Asia Ada di Jakarta

26 September 2022   08:23 Diperbarui: 26 September 2022   08:25 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Model trem yang pernah beroperasi di Batavia (Dokpri)

Sejak 19 September 2022 lalu Museum Sejarah Jakarta di kawasan kota tua Jakarta menyelenggarakan pameran temporer bertema "Jejak Memori Moda Transportasi di Ibukota Jakarta MRT Jakarta". Direncanakan pameran akan berakhir pada 30 September 2022.

Menurut Kepala UP Museum Kesejarahan Jakarta Ibu Esti Utami, pameran ini merupakan salah satu program publik yang diselenggarakan dalam rangka mengulik lebih dalam sejarah atau jejak perkembangan moda transportasi publik berbasis rel. 

Sementara menurut Kepala Dinas Kebudayan DKI Jakarta Bapak Iwan Henry Wardhana, pameran ini menggunakan DAK (Dana Alokasi Khusus) yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek.

Karcis trem untuk anak sekolah dalam pameran (Dokpri)
Karcis trem untuk anak sekolah dalam pameran (Dokpri)

Trem

Pameran menyajikan bagaimana trem menjadi titik awal moda transportasi berbasis rel. Memang yang muncul terlebih dulu kereta api, namun trem hanya beroperasi secara lokal di Batavia, sekarang Jakarta. 

Sementara kereta api beroperasi di berbagai kota. Karena itulah dipilih trem. Apalagi dikaitkan dengan MRT yang juga menjadi transportasi urban Jakarta.  

Diketahui trem pertama di Batavia adalah trem kuda. Namun karena mempunyai kendala, keberadaan trem kuda digantikan trem uap. Sebagai penarik gerbong, digunakan lokomotif uap berupa tabung uap isi ulang bertekanan tinggi. 

Sekali isi, lokomotif mampu menarik rangkaian trem sampai sejauh 30 kilometer. Kendala trem uap adalah sering mogok kebaisan uap di tengah jalan, terutama di jalan yang menanjak.

Kalau trem kuda beroperasi selama sekitar 12 tahun, trem uap beroperasi mulai beroperasi pada 1881. Trem listrik sendiri mulai beroperasi pada 10 April 1899. Rute pertama yang dibuka adalah Harmoni -- Kebun Binatang Cikini. 

Inilah trem listrik pertama di Benua Asia. Bahkan, menurut buku Moda Transportasi di Jakarta, di Belanda saja trem baru beroperasi tiga bulan kemudian. Kalau dipikir-pikir hebat juga Batavia ketika itu.

Pada perkembangannya, trem memiliki banyak kendala seperti banyak sampah dan banyak copet. Akibatnya mulai 1950-an banyak caci maki terhadap trem. Akhirnya trem berhenti beroperasi pada 1962.

Materi pameran disajikan dengan obyek benda dan audio-visual (Dokpri)
Materi pameran disajikan dengan obyek benda dan audio-visual (Dokpri)

Kronologis dan tematis

Menurut pengantar kuratorial, penyajian pameran menggunakan metode kronologis dan tematis. Pendekatan kronologis menekankan penyajian koleksi secara kronologi dari waktu ke waktu. Sementara pendekatan tematik lebih menekankan pada cerita dengan tema tertentu.

Awal kedatangan trem diceritakan pada bagian awal panel. Termasuk penampakan berbagai karcis trem yang digunakan pada masa 1950-an dan perkembangan jalur trem. 

Kebetulan saya punya karcis trem tinggalan tante saya. Nah, koleksi itu ikut dipamerkan. Yah, untuk memperkaya pengetahuan generasi kita sekarang yang belum pernah melihat trem.

Dalam pameran, diinformasikan juga studi transportasi masal Jakarta dari gubernur ke gubernur. Dari sini kita tahu bahwa wacana kereta bawah tanah atau subway sudah direncanakan sejak masa Presiden Sukarno. Namun karena terkendala biaya baru terlaksana puluhan tahun kemudian.

Sebagai kota besar macam Jakarta memang dibutuhkan transportasi masal yang cepat, aman, dan murah. Jadilah MRT menjadi pilihan utama. Pencapaian PT MRT Jakarta bisa kita saksikan di pameran.

Temuan arkeologi dari sekitar stasiun Monas (Dokpri)
Temuan arkeologi dari sekitar stasiun Monas (Dokpri)

Berbagai temuan arkeologis selama penggalian jalur MRT memperkaya materi pameran. Ada keramik dan ada uang. Semuanya temuan dari kawasan Monas.

Pada bagian akhir kita bisa melihat soal transportasi masa depan. Rencana pengembangan MRT menjadi salah satu materi, terutama rute HI -- Kota. 

Direncanakan stasiun Monas dan Harmoni akan dibuka pada 2027 dan stasiun selanjutnya pada 2029. Selain itu ada perbandingan dengan MRT di Thailand, Singapura, dan Malaysia.

Banyak informasi yang bisa teman-teman peroleh lewat pameran ini. Silakan berkunjung saja secara langsung. Cukup membayar karcis masuk, kita bisa melihat pameran tetap sekaligus pameran temporer di Museum Sejarah Jakarta. Karcisnya cukup murah kok.

Jangan takut kelaparan karena di halaman museum banyak penjual kerak telor, toge goreng, tahu gejrot, es selendang mayang, dll.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun